Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka mempersilakan paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md menggugat hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"(Soal AMIN dan Ganjar-Mahfud gugat ke MK?) Silakan, sudah ada yang ngurus," kata Gibran saat ditanya wartawan di Solo, Kamis (21/3/2024).
"Sudah disiapkan semua, sudah ya," sambung Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar-Anies Kompak Gugat Hasil Pilpres ke MK
Dilansir detikNews, Ganjar Pranowo mengomentari sikap 01 dan 03 yang sama-sama melapor ke MK terkait hasil Pilpres 2024. Tak ada komunikasi khusus di antaranya keduanya, namun ia menyebut mereka memiliki catatan yang sama.
"Kami sama-sama punya pikiran bahwa rasanya, saya tidak berkomunikasi langsung soal ini, tapi rasa-rasanya kami punya catatan yang sama soal ini. Dan kita tidak akan membiarkan," ucap Ganjar saat mengadakan Konferensi Pers di Jalan Teuku Umar 9, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024), dikutip dari detikNews.
Ia menyebut berbagai kecurangan terjadi pada pemilu 2024. Hal inilah yang juga dilihat oleh pasangan nomor urut 1, Anies-Imin.
"Logika yang paling sederhana 1 TPS 300 hasilnya lebih, dan terjadinya di mana-mana. Kami melihat sistematis betul ini terjadi," ucapnya.
"Kedua, luar negeri pun memberi catatan pada kita, ini penyelenggara pemilunya kok seperti ini. Jadi pasti dari 01 punya catatan tersendiri tapi kami juga punya catatan sendiri," jelasnya.
Ganjar menegaskan tak ada agenda tertentu dari 01 dan 03. Ia mengaku legawa akan keputusan apapun yang ada.
"Apakah nanti dalam persidangan ada kesamaan dan sebagainya, nah itu kita lihat di persidangan saja. Sehingga saya ingin menjadi fair dan tidak ada agenda-agenda lain, kolaborasi-kolaborasi yang terkait dengan agenda tertentu, tidak. Kami hanya ingin mendudukkan saja proses ini dengan baik. Apapun keputusannya kita akan legowo," tutupnya.
Sementara itu, Mahfud Md juga menyebut akan menerima apapun hasilnya pada Pilpres 2024 ini. Meski begitu, ia akan tetap memperjuangkan proses hukum hingga titik akhir.
"Kami akan menerima apapun hasilnya. Kalau ada ketidakpuasan terhadap sebuah proses, ada mekanisme hukum, ini yang kami pakai sampai titik akhir," ujar Mahfud di lokasi yang sama.
"Agar rakyat dan bangsa Indonesia di masa depan, generasi muda seperti saudara ini bahwa ikut menyadari bahwa Indonesia harus dibangun sebagai negara demokrasi yang benar-benar berkeadilan juga berhukum," sambung dia.
(dil/apl)