Selama bulan Ramadhan, kegiatan ceramah banyak diadakan dalam berbagai kesempatan. Tak terbatas hanya oleh orang dewasa, ceramah juga bisa dilakukan oleh anak sekolah.
Biasanya ceramah Ramadhan yang dilakukan anak sekolah ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah atau mengisi kegiatan Ramadhan yang diadakan di sekolahnya. Ini menjadi praktik yang baik untuk mengajarkan anak percaya diri.
Menurut KBBI, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Isi ceramah biasanya menyerukan pesan-pesan seputar ibadah, nasehat-nasehat, dan anjuran melakukan amalan. Agar tidak keliru, penceramah juga biasanya menyertakan dalil-dalil yang menjadi landasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai referensi, berikut 5 contoh ceramah Ramadhan singkat dengan dalilnya yang cocok untuk anak sekolah yang dikutip dari laman NU Online.
Contoh Ceramah Ramadhan Singkat 1
Menjaga Kesehatan di Bulan Suci
Assalamualaikum wr. wb.
Saat ini kita sudah masuk di bulan suci Ramadhan. Semua umat Islam tentu menginginkan agar di bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkahan ini diisi dengan berbagai amal ibadah dan kegiatan positif. Namun demikian, terkadang ada hal yang dilupakan, yaitu kesehatan.
Padahal, justru dengan sehatlah seseorang dapat terus produktif dalam beribadah. Ketika seseorang sakit, terbaring di atas kasur, di rumah sakit. Puasanya, shalat tarawih, qiyamullail, dan tadarus Al-Qur'annya juga akan terhambat. Oleh karenanya, kesehatan memiliki urgensi besar dalam ibadah. Dalam kaidah ushul fiqih dinyatakan.
مَا لَا يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلَّا بِهِ فَهُوَ الْوَاجِبُ
Artinya: "Suatu perkara yang tidak akan sempurna kewajiban kecuali dengannya maka dihukumi wajib"
Jika ibadah tidak bisa terlaksana karena seseorang sakit, maka memproteksi diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskannya ke dalam kondisi sakit juga menjadi wajib. Artinya, kewajiban menjaga kesehatan setara levelnya dengan menjalankan ibadah.
Nah, di awal bulan suci Ramadhan ini, sudah seharusnya kita berusaha menjaga kestabilan tubuh dan kesehatan jasmani. Ada tiga kiat yang bisa kita lakukan agar jasmani sehat.
Pertama, menjaga pola makan. Caranya dengan memilih makanan yang mengandung protein tinggi, karbohidrat dan lemak sehat, baik di saat sahur dan berbuka. Jauhi dari makanan dan minuman yang dapat merusak tubuh.
Kedua, berolahraga untuk tetap menjaga kebugaran tubuh. Tentu, olahraga dalam konteks ini adalah yang sifatnya ringan, seperti senam, yoga, atau melakukan pekerjaan rumah. Waktunya juga bisa dilakukan pada waktu sore menjelang berbuka.
Ketiga, istirahat yang cukup. Umat Islam tentu ingin waktu di bulan Ramadhan terisi dengan berbagai rangkaian ibadah. Tapi, bukan berarti memaksakan diri dan tidak mengambil waktu istirahat.
Nah, tiga kiat tadi penting untuk kita lakukan guna terus menjaga kesehatan kita masing-masing. Tidak hanya di awal, tapi juga di tengah hingga akhir Ramadan. Kesehatan yang prima akan menjadi kunci keberhasilan dalam menyongsong bulan suci Ramadhan.
Sekian ceramah yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Wassalamualaikum wr. wb.
Contoh Ceramah Ramadhan Singkat 2
Keutamaan Membaca Kitab Suci Al-Quran
Assalamualaikum wr. wb.
Bulan suci Ramadhan menjadi momentum paling baik bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Terlebih bulan Ramadhan yang merupakan bulan diturunkannya Al-Quran, sebagaimana tertuang dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185. Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَان
Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: Ayat 185)
Sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam memperbanyak membaca Al-Quran di bulan suci Ramadhan ini baik membaca secara mandiri maupun mengikuti agenda tadarus Al-Quran di masjid atau musholla setempat sebagaimana tradisi umat Islam dalam menghidupkan bulan suci Ramadhan.
Terlebih, membaca Al-Quran memiliki keutamaan yang begitu besar. Dalam hadits riwayat Ibnu Mas'ud dijelaskan bahwa membaca satu huruf saja dalam Al-Qur'an mendapatkan sepuluh kebaikan dan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT menjadi sepuluh kebaikan.
"Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud,- dia katakan bahwa Rasulullah SAW,- telah bersabda; Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an kitabullah, maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan dibalas oleh Allah Ta'ala dengan sepuluh kebaikan, tidak dikatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf". (H.R At-Tirmidzi)
Sebagai umat Islam, tentu kita tidak ingin menyia-nyiakan keagungan ini di bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan limpahan rahmat dan pahala dari Allah SWT. Oleh sebab itu, mari kita manfaatkan baik-baik momentum penuh keberkahan ini dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an. Wallahu a'lam.
Sekian ceramah yang bisa saya sampaikan. Wassalamualaikum wr. wb.
Contoh Ceramah Ramadhan Singkat 3
Menjaga Lisan dan Hati
Assalamualaikum wr. wb.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmat. Keberkahan tersebut bisa jadi karena di dalamnya ada ibadah puasa yang diwajibkan kepada umat Islam. Untuk mendapatkan rahmat dan keberkahan tersebut, tentu harus melaksanakan ibadah puasa sekaligus memperhatikan adab-adabnya.
Menurut Syekh Izzuddin bin Abdissalam dalam kitabnya Maqashidush Shaum, ada enam adab bagi orang yang berpuasa, yakni (1) menjaga lidah dan anggota tubuh dari perbuatan yang dzalim dan melanggar syariat; (2) apabila diundang untuk makan, sementara ia sedang berpuasa maka hendaklah ia berkata, "Aku sedang berpuasa."; (3) membaca doa saat berbuka puasa; (4) sebaiknya, makanan untuk berbuka adalah kurma basah atau kurma kering, atau air; (5) menyegerakan berbuka; dan terakhir (6) mengakhirkan sahur.
Bagi orang yang berpuasa, penting sekali dalam menjaga lisan dan hati agar bisa menebar kedamaian di bulan suci Ramadhan. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Artinya: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukannya, maka Allah tidak butuh jika ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Al-Bukhari)
Lebih jauh, maksud utama dari puasa adalah 'puasa' dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, yaitu dengan cara menjaga lisan dari berkata buruk, ghibah, mencemooh, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika seseorang yang berpuasa tetap tidak bisa menjaga lisannya, maka pahala puasanya tentu menjadi kurang sempurna.
Menjaga lisan dari perbuatan ghibah, namimah, dan sebagainya, merupakan suatu keniscayaan bagi umat Islam yang menginginkan pahala puasanya sempurna. Rasulullah SAW sendiri telah mewanti-wanti bahwa ghibah, namimah, berbohong, bisa menggugurkan pahala puasa. Beliau bersabda,
خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ: الْغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالْكَذِبُ، وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ
Artinya: "Lima hal yang bisa menggugurkan pahala orang berpuasa; membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu." (HR Ad-Dailami)
Mengingat pentingnya menjaga hati dan lisan, terlebih di bulan suci Ramadhan, mari jadikan momentum bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini dengan menebar kedamaian.
Sekian ceramah yang bisa saya sampaikan. Semoga menjadi pengingat untuk kita semua. Wassalamualaikum wr. wb.
Contoh Ceramah Ramadhan Singkat 4
Keutamaan Menghidupkan Malam Ramadhan
Assalamu'alaikum wr. wb.
Saat ini kita berada di bulan Ramadhan yang memiliki banyak kemuliaan. Pada bulan ini Al-Qur'an turun, juga pada bulan ini malam lailatul qadar berada. Selain itu, bulan Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan di dalamnya.
Banyak riwayat hadits yang menjelaskan keutamaan bulan Ramadhan. Termasuk keutamaan menghidupkan malam Ramadhan dengan berbagai macam ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut berbunyi:
"Barangsiapa beribadah di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari)
Di antara tujuan menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan melaksanakan berbagai macam ibadah ialah berharap mendapatkan malam lailatul qadar. Malam lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan yang tidak diketahui pasti kapan, namun berpeluang besar ada di antara 10 malam terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa menghidupkan malam lailatul qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari-Nya, maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni, barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dalam keadaan iman dan mengharapkan pahala dari-Nya maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni". (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, menghidupkan malam Ramadhan dengan berbagai macam ibadah sangat dianjurkan dalam Islam. Terlebih pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Sekian yang bisa saya sampaikan. Semoga membawa kebermanfaatan untuk kita semua. Wassalamualaikum wr. wb.
Contoh Ceramah Ramadhan Singkat 5
Keutamaan Mengakhirkan Sahur
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pada kesempatan kali ini, marilah kita bersama-sama memperbincangkan tentang keutamaan mengakhirkan sahur, sebuah praktik yang dianjurkan dalam agama Islam. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk yang jelas mengenai kebaikan dan keberkahan dari mengakhirkan sahur sebelum waktu imsak.
Dalam hadits dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda: "Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa." (HR Ahmad).
Adapun dalam hadits yang lain disebutkan tentang keutamaan mengakhirkan makan sahur, "Tiga hal yang termasuk akhlak para rasul, yaitu menyegerakan berbuka puasa, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada waktu sholat." (HR Thabrani).
Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan jarak antara waktu sahur Rasulullah dengan adzan Subuh (terbit fajar) hanyalah kadar membaca 50 ayat Al-Qur'an.
"Dari Anas, dari Zaid bin Tsabit ra berkata: kami sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian setelahnya melaksanakan shalat subuh. Aku bertanya: "berapa jarak antara adzan dan sahur?". Zaid berkata: "kadar 50 ayat". (HR. Bukhari).
Dari hadits-hadits tersebut, kita dapat memahami bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mengakhirkan waktu sahur. Dengan demikian, kita akan mendapatkan keberkahan dan berkah dari Allah SWT.
Sekian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum wr. wb.
Nah, itulah sederet contoh ceramah Ramadhan singkat yang bisa dijadikan referensi untuk anak sekolah.
Artikel ini ditulis oleh Insi Faiqoh peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/apl)