BPBD Sebut Alih Fungsi Lahan di Hulu Jadi Biang Keladi Banjir Demak

BPBD Sebut Alih Fungsi Lahan di Hulu Jadi Biang Keladi Banjir Demak

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 20 Mar 2024 16:15 WIB
Yon Zipur 4/Tanpa Kawandya membantu perbaikan tanggul jebol Sungai Wulan, Demak. Foto diunggah pada Selasa (19/3/2024).
Yon Zipur 4/Tanpa Kawandya membantu perbaikan tanggul jebol Sungai Wulan, Demak. Foto diunggah pada Selasa (19/3/2024). Foto: dok. Yon Zipur 4/TK
Demak -

Kepala BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho mengatakan alih fungsi lahan di hulu sungai sebagai akar masalah banjir yang terjadi kali ini. Menurutnya, tanggul jebol hanya merupakan tanda bahwa ada masalah tata ruang.

"Kalau sungai itu kan menerima akibatnya saja, dampak dari penebangan hutan di atas, pembuatan vila-vila, hotel-hotel yang ada di atas. Itu kan juga dampaknya ke tempat kita jadi kita ini berada di bawah Salatiga, Ungaran, Grobogan, Boyolali, kemudian Blora lah kan semuanya mengarah ke tempat kami," katanya di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (20/3/2024).

Dia berharap pihak berwenang melakukan edukasi kepada masyarakat agar tak sembarangan mengalihfungsikan lahan. Sebab, secara tidak langsung masyarakat Demak yang akan merasakan dampak negatifnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demak kan unik ya tidak ada hujan, tidak ada angin, banjir. Nah mestinya kami ini mendapatkan perlakuan yang baik ketika daerah hulu baik, ini kan kerusakan alam yang ada di atas alih fungsi lahan juga menyebabkan sungai kita rusak, DAS kita rusak," jelasnya.

Agus ingin ada perbaikan lingkungan di hulu sungai. Harapannya, perbaikan itu akan mengembalikan area hulu sebagai area resapan dengan maksimal.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas memang harus ada perbaikan yang di atas lingkungan termasuk yang harus diperbaiki jadi jangan sampai penebangan pohon yang masif kemudian pendirian hotel-hotel, perumahan yang masif kan merusak daya serap yang ada di atas," tambahnya.

Seperti diketahui, 12 dari 14 kecamatan di Demak mengalami banjir. Tercatat ada 97 ribu orang terdampak dan 25 ribu orang mengungsi. Meski begitu hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atas bencana banjir tersebut.

"Terdampak sudah lebih banyak lagi kalau kemarin ada 97 ribu sudah tambah lagi ini, pengungsinya kurang lebih 25 ribu," ujarnya.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads