Saat Ramadhan tiba, sholat witir dilakukan setelah menjalankan sholat tarawih. Sama seperti sholat sunnah maupun wajib lainnya, selepas sholat witir dianjurkan untuk membaca doa.
Sholat witir merupakan sholat sunnah yang dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat, hal tersebut sesuai dengan etimologinya yang memiliki arti ganjil. Secara umum, umat muslim yang ada di Indonesia menjalankan sholat witir dengan jumlah tiga rakaat.
Lantas kapankah waktu pelaksanaan sholat witir? Bagaimana bacaan doa setelah sholat witir? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu Pelaksanaan Sholat Witir
Waktu pelaksanaan sholat witir dikerjakan dalam rentang waktu setelah sholat isya hingga menjelang sholat subuh. Namun, dianjurkan untuk menjalankan sholat witir di awal malam sehingga menghindari kekhawatiran tidak bangun saat sepertiga malam terakhir. Dijelaskan lebih jauh melalui hadits riwayat Muslim sebagai berikut:
مَنْ عَن مِنكُمْ أَنْ لَا يَسْتَه أجره يوير أوله ومن من مِنكُمْ أنه يستيقط آخِرَهُ طُيُويرُ آخِرَهُ فَإِن صلاة أجر اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَهِيَ أَفْضَلُ
Artinya: "Barangsiapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, maka hendaklah dia melakukan witir di awal malam dan barangsiapa yang merasa mampu bangun di akhir malam, maka hendaklah dia witir di akhir malam, karena sholat di akhir malam dihadiri (para malaikat) dan ia lebih utama." (HR. Muslim).
Doa Setelah Sholat Witir
Selepas sholat witir umat muslim melakukan pembacaan doa. Berdasarkan hadits riwayat At-Thabrani, hadits sebagaimana di dalamnya meriwayatkan kebiasaan Rasulullah selepas menjalankan sholat witir sebagai berikut:
عَنْ أَبَيَ بْنِ كَعْبٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، وَإِذَا سَلَّمَ قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، وَمَدَّ بِالْأَخِيرَةِ صَوْتَهُ، وَيَقُولُ: رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوح. [رواه الطبراني]
Artinya: "Diriwayatkan oleh Ubay bin Kaab, adalah Rasulullah SAW melakukan sholat witir dengan membaca surat "Sabbihisma rabbikal a'la" (al-A'la), dan surat "Qul ya ayyuhal kafirun" (al-Kafirun) dan surat "Qul huwallahu ahad" (al-Ikhlas). Apabila telah selesai salam, beliau membaca "Subhanal malikil quddus tiga kali dengan memanjangkan suaranya pada (bacaan) yang ketiga. Kemudian beliau membaca "Rabbil malaikati war-ruh"." (HR. at-Thabrani dalam Mu'jam al-Ausath no.8115 Bab Mim)
Dalam buku 'Tuntunan Ramadlan' yang disusun oleh PP Muhammadiyah, terdapat dua bacaan yang dianjurkan untuk dibaca selepas sholat witir. Pembacaan doa ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan suara yang nyaring, berikut merupakan bacaannya:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhaanal malikil qudduus.
Artinya: "Maha Suci Allah yang Maha Merajai dan yang Maha Bersih" (3x)
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Rabbil malaikati war-ruhhi
Artinya: "Yang menguasai para malaikat dan ruh/Jibril" (1x)
Demikian merupakan doa yang dapat diamalkan setelah menjalankan sholat witir. Dalam pembacaannya bukanlah sebuah kewajiban, namun merujuk dalam hadits diatas tentulah sebagai umat muslim meneladani kebiasaan-kebiasaan Rasulullah adalah sebagai bentuk cinta kepada beliau sebagai kekasih Allah. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini ditulis oleh Roosita Afrilia Hasna Kusuma, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(cln/rih)