Seorang caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukoharjo kembali dikabarkan tidak akan dilantik meski mendapat suara yang cukup besar. Hal ini membuat pengurus di tingkat ranting merasa tidak puas dan mengancam bakal mundur.
Hal itu mencuat usai muncul video sejumlah pria yang mengenakan pakaian berwarna merah dengan logo PDIP, melakukan pernyataan sikap.
"Kami pengurus Partai PDI Perjuangan Desa Demakan, siap mengundurkan diri jika pak Ngadiyanto tidak dilantik menjadi dewan," kata dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, Ketua Pengurus Ranting PDIP Desa Demakan, Sunarto mengatakan, video itu dibuat saat pertemuan anggota ranting pada Jumat (8/3/2023). Saat itu, mereka membahas terkait isu bahwa salah satu caleg, Ngadiyanto terancam tidak akan dilantik meski suaranya cukup besar karena terganjal aturan dari partai.
"Sebagai ketua ranting saya menyampaikan, di tubuh PDIP kok ada dua aturan. Aturan dari KPU dan Partai. Kalau dari KPU kelihatannya (Ngadiyanto) masuk, tapi kalau dari partai kelihatannya tidak masuk," kata Sunarto saat dihubungi detikJateng, Selasa (12/3/2024).
Dengan adanya kabar itu, sehingga muncul isu jika Ngadiyanto terancam tak dilantik. Sebagai bentuk solidaritas, Narto menyampaikan akan mengundurkan diri jika hal tersebut benar adanya.
"Saya menyampaikan, kalau Ngadiyanto tidak dilantik saya mengundurkan diri, ternyata anggota ikut, lalu bikin video. Itu spontan, Caleg saja tidak tahu," jelasnya.
Dari data hasil Pleno KPU tingkat Kabupaten Sukoharjo, perolehan suara Caleg PDIP di Dapil 5 sebagai berikut: Idris Sarjono (8.377 suara), Dahono Marlianto (8.187 suara), Artiyana Ririn Yuanawati (7.075 suara), Ngadiyanto (6.246 suara), Anton Purwo Saputro (5.975 suara), Zumna Zanufa (5.829 suara), Sri Rachyuni (132 suara), Millania Ayu Trisnawati (111 suara), Suryanto (78 suara).
Berdasarkan perhitungannya, PDIP bisa menyumbang 4 kursi dari dapil tersebut. Karena berada di posisi keempat, seharusnya Ngadiyanto bisa ikut lolos.
Hanya saja, kabar yang beredar caleg tersebut tidak akan dilantik dan diganti oleh orang yang perolehan suaranya masih di bawahnya.
"Isu-isunya seperti itu, kalau dari partai Anton yang masuk," kata dia.
Sunarto mengakui hingga kini pihaknya belum berkomunikasi dengan DPC PDIP Sukoharjo. Dia beralasan saat ini masih hari libur.
"Kebetulan sedang libur, kami juga masih menunggu keputusan dari DPC," pungkasnya.
Saat ini detikJateng sudah menghubungi Sekretaris DPC PDIP Sukoharjo Nurjayanto untuk konfirmasi. Namun pesan yang dikirimkan belum dibalas.
Heboh soal caleg yang terancam tak dilantik meski memperoleh suara yang cukup besar juga terjadi pekan lalu di Kecamatan Weru, Sukoharjo. Para pengurus tingkat ranting juga mengancam akan mundur.
(ahr/apl)