Bacaan Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan: Tata Cara dan Hukumnya

Bacaan Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan: Tata Cara dan Hukumnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 11 Mar 2024 17:28 WIB
Ramadan Kareem month with glowing lantern on the background of the old city with mosque. Abstract golden moon with islamic ornament. Eid Mubarak. Holy month for fasting Muslims. Vector
Ilustrasi tata cara dan niat mandi besar. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sergey Balakhnichev
Solo -

Bagi seorang muslim yang sedang berhadats besar, dianjurkan untuk mengerjakan mandi besar sebelum puasa Ramadhan. Agar memiliki panduan untuk melakukannya, berikut bacaan niat, tata cara, hingga hukum mandi besar sebelum puasa Ramadhan yang perlu untuk diketahui.

Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah', dijelaskan bahwa di dalam Islam mandi besar disebut juga sebagai mandi wajib. Pengertian dari mandi besar adalah mengalirkan air dan mengusap seluruh anggota tubuh.[1]

Sebagai informasi, mandi besar wajib dilakukan oleh seorang muslim yang tengah berhadats besar atau disebut juga sebagai junub. Menurut KBBI, junub adalah keadaan kotor karena keluar mani atau bersetubuh yang mewajibkan seseorang mandi dengan membasahi (membersihkan) seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ke ujung kaki; keadaan berhadas yang mengharuskan mandi wajib; janabah.[2]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain keluar mani dan bersetubuh, mandi besar juga diperuntukkan bagi wanita yang telah menyelesaikan masa haid maupun nifasnya. Terkait anjuran mandi besar disebutkan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya dalam Surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝٦

ADVERTISEMENT

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."[3]

Mengingat mandi besar merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh kaum muslim yang berhadats besar, salah satunya sebelum puasa Ramadhan, hendaknya untuk memahami lebih dekat terkait hal ini. Sebagai panduan, berikut bacaan niat, tata cara, hingga hukum mandi besar sebelum puasa Ramadhan.

Bacaan Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan

Sejatinya, doa niat mandi besar sebelum puasa Ramadhan sama halnya seperti mandi besar di waktu-waktu yang lain. Tidak ada bacaan yang dikhususkan selama puasa Ramadhan. Mengutip dari buku 'Kitab Tuntunan Lengkap Tata Cara Salat Wajib dan Sunah', disampaikan mengenai bacaan niat mandi besar. Adapun bacaan niat mandi besar adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الحَدَثِ الأَكْبَرِ مِنَ الْجِنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari minal janâbati fardhan lillâhi ta'ala."

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."[4]

Tata Cara Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan

Lantas seperti apa tata cara mandi besar sebelum puasa Ramadhan? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa mandi besar merupakan hal wajib untuk dikerjakan oleh muslim yang berhadats besar. Namun, tidak ada anjuran khusus yang membedakan antara waktu yang satu dengan lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa mandi besar berlaku untuk situasi apa pun, tak terkecuali sebelum puasa Ramadhan.

Sama halnya seperti tata cara mandi besar sebelum puasa Ramadhan yang tidak berbeda dengan tata cara mandi besar pada umumnya. Masih merujuk dari buku 'Kitab Tuntunan Lengkap Tata Cara Salat Wajib dan Sunah', tata cara mandi besar atau mandi wajib terbagi menjadi dua yaitu berwujud rukun dan juga sunnah. Agar memiliki panduan untuk mengerjakan mandi besar, berikut rukun dan sunnah mandi besar:

Rukun-rukun Mandi Besar

Disampaikan oleh Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami melalui kitabnya yang bertajuk Safinatun Naja, bahwa terdapat dua hal yang menjadi rukun mandi besar. Keduanya adalah niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Melalui kitabnya dikatakan bahwa:

قُرُوْضُ الْغُسْلَ اثْنَانِ النِّيَّةُ وَتَعْمِيمُ الْبَدَنِ بِالْمَاءِ

"Fardhu atau rukunnya mandi ada dua, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh."

Pertama, saat mengucapkan niat mandi besar dianjurkan untuk bebarengan dengan saat pertama kali menyiramkan air ke anggota badan. Tidak ada ketentuan khusus mengenai bagian anggota badan mana yang harus diguyur oleh air terlebih dahulu. Seorang muslim muslim melakukannya dari bagian atas, bawah, maupun tengah. Adapun bacaan niat mandi besar sudah dipaparkan sebelumnya.

Kedua, meratakan air ke bagian luar seluruh tubuh. Pastikan seluruh bagian tubuh telah terkena air agar mandi besar dapat dianggap sah. Apabila melewatkan bagian tubuh tertentu dengan tidak mengenainya dengan air, maka mandi besar yang dilakukan dianggap belum sah.

Sunnah-sunnah Mandi Besar

Setelah melakukan dua rukun mandi besar yang telah dipaparkan sebelumnya, perlu bagi setiap muslim untuk memahami juga terkait kesunnahan dalam mengerjakan mandi besar. Imam al-Ghazali melalui Bidayatul Hidayah menyebutkan sejumlah hal yang disunnahkan selama mandi besar. Berikut sunnah-sunnah yang dimaksud:

  1. Setelah masuk ke dalam kamar mandi, ambillah air lalu basuh tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali.
  2. Ambil wudhu sebagaimana cara wudhu ketika seorang muslim hendak melaksanakan sholat.
  3. Lalu lanjutkan dengan menyiram kedua kaki.
  4. Mulailah mandi besar dengan mengguyur kepada sebanyak tiga kali. Pada saat ini dapat dibarengi dengan membaca niat.
  5. Guyur badan sebelah kanan dengan air sebanyak tiga kali, lanjutkan ke bagian kiri dengan jumlah yang sama.
  6. Diperbolehkan menggosok-gosok tubuh bagian depan maupun belakang.
  7. Jangan lupa menyela-nyela rambut dan jenggot (bagi pria), hingga benar-benar terkena air.
  8. Jangan lupa perhatikan bagian lipatan-lipatan kulit maupun pangkal rambut.
  9. Sebaiknya hindari tangan untuk menyentuh bagian kemaluan. Apabila tidak sengaja tersentuh, sebaiknya mengambil wudhu lagi.[4]

Hadits-hadits dalam Tata Cara Mandi Besar

Setelah mengetahui tata cara mandi besar baik dari segi rukun maupun sunnah, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk mengenal lebih dekat hadits-hadits yang menjelaskan tentangnya. Mengutip dari buku 'Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, dan Zikir', berikut uraian hadits sesuai masing-masing tata cara mandi besar secara lengkap:

Membaca Niat Mandi Besar

Sebagaimana riwayat dari Bukhari disampaikan bahwa:

عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya: "Dari Umar Ibnu Khattab radhiyallahu'anhu saat ia di atas mimbar, ia berkata, 'Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya semua pekerjaan itu disertai dengan niatnya'." (HR. Bukhari).

Membasuh Kedua Tangan

Sebagaimana diriwayatkan oleh 'Aisyah RA bahwa:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِن الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ

Artinya: "Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kalau beliau mandi karena junub, ia mulai membasuh kedua tangannya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Membersihkan Kemaluan

عن مَيْمُونَةَ قَالَتْ ثُمَّ أَفْرَغَ بِهِ عَلَى فَرْجِهِ وَغَسَلَهُ بِشِمَالِهِ ثُمَّ ضَرَبَ بِشِمَالِهِ الْأَرْضَ

Artinya: "Kemudian beliau menuangkan air pada kemaluannya dan membasuhnya dengan tangan kirinya, lalu digosokkan tangannya pada tanah" (HR. Bukhari dan Muslim).

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِن الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغْ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Artinya: "Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kalau beliau mandi karena junub, ia mulai membasuh kedua tangannya, kemudian menuangkan dengan (tangan) kanannya pada kirinya, lalu mencuci kemaluannya, lalu berwudhu seperti wudhunya untuk sholat, kemudian mengambil air dan memasukkan jari-jarinya di pangkal rambutnya sehingga apabila ia merasa bahwa sudah merata, ia menyiramkan air untuk kepalanya tiga tuangan, lalu meratakan seluruh badannya, kemudian membasuh kedua kakinya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengguyur Air Dimulai dari Kepala

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ دَعَا بِشَيْءٍ نَحْوَ الْحِلَابِ فَأَخَذَ بِكَفِّهِ بَدَأَ بِشِقِّ رَأْسِهِ الْأَيْمَنِ ثُمَّ الْأَيْسَرِ ثُمَّ أَخَذَ بِكَفَّيْهِ فَقَالَ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ

Artinya: "Dari Aisyah, 'Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, jika beliau mandi karena janabah, beliau minta suatu wadah, (seperti ember) lalu mengambil air dengan telapak tangannya dan memulai dari sisi kepalanya yang sebelah kanan, lalu yang sebelah kiri, lalu mengambil air dengan kedua telapak tangannya, maka ia membasuh kepalanya dengan keduanya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Membasahi Rambut

"Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya, padahal dia sedang haid, 'Lepaskanlah rambutmu dan mandilah!'." (HR. Ibnu Majjah).

Membasuh Kedua Kaki

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِن الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Artinya: "Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wa Sallam kalau beliau mandi karena junub, ia mulai membasuh kedua tangannya, kemudian menuangkan dengan (tangan) kanannya pada kirinya, lalu mencuci kemaluannya, lalu berwudhu seperti wudhunya untuk sholat, kemudian mengambil air dan memasukkan jari-jarinya di pangkal rambutnya, sehingga apabila ia merasa bahwa sudah merata, ia menyiramkan air untuk kepalanya tiga tuangan, lalu meratakan seluruh badannya, kemudian membasuh kedua kakinya" (HR. Bukhari dan Muslim).[5]

Hukum Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan

Merujuk dari laman resmi Nahdlatul Ulama, dipaparkan bahwa hukum mandi besar sebelum puasa Ramadhan adalah tidak wajib. Hal ini menunjukkan bahwa setiap muslim tidak harus mengerjakan mandi besar sebelum puasa Ramadhan.

Namun, perlu dipahami bahwa terdapat sebab khusus yang mengharuskan seorang muslim mandi besar sebelum puasa Ramadhan. Sebab tersebut adalah saat dirinya tengah berhadats besar.

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa mandi wajib adalah hal yang diwajibkan untuk dilakukan bagi setiap muslim yang berhadats besar. Terutama bagi mereka yang akan melakukan ibadah seperti sholat lima waktu maupun tawaf. Dalam hal ini puasa tidaklah termasuk.[6]

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dipahami bahwa mandi besar sebelum puasa Ramadhan hukumnya tidak wajib bagi setiap muslim yang tidak berhadats besar. Namun, hukumnya akan menjadi wajib apabila mereka dalam kondisi berhadats besar.

Demikian penjelasan mengenai bacaan niat mandi besar sebelum puasa Ramadhan yang dilengkapi dengan tata cara dan hukumnya. Semoga informasi ini dapat membantu!

Sumber Rujukan:
[1] Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Zezen Zainal Alim
[2] KBBI Kemendikbud RI
[3] Quran Online - Nahdlatul Ulama
[4] Kitab Tuntunan Lengkap Tata Cara Salat Wajib dan Sunah karya Ustaz Risky Aviv Nugroho, M.Pd.
[5] Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, dan Zikir karya Zakaria R. Rachman
[6] Adakah Mandi Wajib sebelum Puasa Ramadhan? - Nahdlatul Ulama

(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads