.webp)
Menyambut datangnya bulan Ramadhan yang kini tinggal menunggu hari, biasanya sebagian kalangan umat Islam akan melakukan mandi yang dikhususkan untuk menyucikan diri sebelum Ramadhan hadir. Lantas seperti apa dalil dan niat mandi puasa Ramadhan yang sebaiknya dipahami oleh seorang muslim?
Terkait menyucikan diri telah tercantum dalam firman Allah SWT melalui Surat Al-Baqarah ayat 222. Melalui penggalan dari surat tersebut, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat menyucikan diri merupakan sesuatu hal yang dianjurkan dalam Islam, hendaknya seorang muslim untuk memperhatikan terkait kesucian dirinya, terutama saat hendak beribadah kepada Allah SWT. Salah satu cara yang biasa dilakukan oleh kaum muslim untuk menyucikan dirinya adalah dengan mandi. Namun, bolehkah mengkhususkan mandi sebelum puasa Ramadhan?
Melalui artikel ini, detikJateng akan merangkum mengenai dalil dan niat mandi puasa Ramadhan yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi seorang muslim. Simak baik-baik penjelasannya melalui paparan berikut.
Dalil Mandi Puasa Ramadhan
Mengerjakan mandi sebelum puasa Ramadhan dimaknai oleh sebagian muslim sebagai hal yang wajib dilakukan. Padahal hal tersebut justru sering disalahpahami. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama. Disampaikan bahwa mandi menjelang bulan Ramadhan bukanlah sebuah keharusan atau kewajiban bagi seorang muslim.
Sebaliknya, mandi wajib hanya dilakukan oleh kaum muslim yang tengah berhadats besar. Bukan hanya itu, perlu diketahui juga bahwa mandi wajib hanya diperuntukkan bagi seorang muslim yang berhadats besar dan hendak mengerjakan ibadah seperti sholat lima waktu maupun melakukan tawaf. Hal tersebut menunjukkan bahwa puasa tidak termasuk di dalamnya.
Apabila seorang muslim ingin menyucikan dirinya sebelum puasa Ramadhan, dapat mengerjakan mandi sunnah, bukan mandi wajib. Anjuran mandi sunnah puasa Ramadhan tercantum dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri bahwa:
و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك
Artinya: "Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki Kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjemaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu."
Bacaan Niat Mandi Puasa Ramadhan
Lantas apa itu mandi sunnah? Mengutip dari buku 'Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama' karya Muhammad Al-Baqir, dijelaskan bahwa mandi sunnah adalah mandi yang jika dikerjakan mendatangkan pahala, tetapi saat tidak dikerjakan tidak mengakibatkan dosa.
Masih merujuk dari sumber yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa anjuran puasa sunnah ditujukan untuk beberapa hal. Biasanya ditujukan sebelum sholat Ied, setelah memandikan jenazah, hingga sebelum berangkat sholat Jumat. Namun, bagi sebagian pendapat menyebutkan mandi sunnah juga dapat dilakukan pada malam Ramadhan.
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa mandi sunnah berlaku bagi setiap malam puasa Ramadhan. Sebelum mengerjakan mandi puasa Ramadhan, hendaknya untuk membaca niat terlebih dahulu. Sebagai salah satu panduan, berikut bacaan niat mandi puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى
"Nawaitu adâ'al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta'âlâ."
Artinya: "Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Demikian tadi rangkuman mengenai dalil dan niat mandi puasa Ramadhan yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi setiap muslim. Semoga informasi ini membantu, ya!
(par/aku)
