Meski belum diumumkan secara sah, PSI sendiri diyakini mendapat lima kursi di DPRD Solo.
Mukti menjadi driver ojek online pada tahun 2018 sebagai pekerjaan paruh waktu. Sedangkan pekerjaan utamanya menjadi karyawan di sekolah ATMI.
Pada 2019 dirinya memutuskan terjun ke dunia politik dan mengawali menjadi relawan Pro Jokowi (Projo). Setelah itu dirinya memutuskan bergabung ke partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep itu.
"Dulu ikut relawan Projo tahun 2019, lalu gabung ke PSI secara online. Saya tertarik PSI karena kampanye berbeda, saya baca ternyata beda dengan partai lain," kata dia, Kamis (7/3/2024).
Pada tahun 2023, Mukti memutuskan keluar dari pekerjaannya di ATMI dan fokus ke politik. Setelah keluar, Mukti hanya mengandalkan ojek online untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya keluar dari ATMI karena berbenturan pekerjaan dan politik. Jadi saya pilih untuk keluar, dari perusahaan juga meminta untuk tidak keluar. Tahun 2023 itu hanya dari ojek online untuk sehari-hari," ucapnya.
"Penghasilan istri (dari usaha laundry) ya Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta," sambungnya.
Mukti juga sempat menggadaikan sertifikat pribadi untuk biaya kampanye, membuat spanduk, dan kaus.
"(Modal berapa?) Hasil keluar pekerjaan dibagi dengan istri, juga menggadaikan sertifikat rumah untuk kampanye dan buat spanduk dan kaus itu dari sertifikat itu," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PSI Jawa Tengah yang dulu Ketua DPD Solo, Antonius Yogo mengungkapkan Mukti merupakan orang yang tangguh.
"Meski hanya lulusan SMK, meski tidak punya keuangan yang cukup, sekali lagi membuktikan bahwa dengan kerja keras, partai yang pas, dan jaringan yang banyak, bisa tembus kursi DPRD," pungkasnya.
Sebelumnya, dari catatan detikcom, pada tahun 2019, Antonius Yogo Prabowo menjadi satu-satunya caleg PSI yang lolos lewat Dapil Kecamatan Jebres.
Yogo sudah 13 tahun bekerja sebagai satpam, tiga tahun di sebuah pabrik di Merak, Banten, dan 10 tahun di RS Panti Waluyo, Solo. Lulusan Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (sekarang SMKN 7 Surakarta) ini terakhir kali menjabat sebagai pelaksana bagian umum.
"Saya pernah menjadi satpam, petugas cleaning service, terakhir di bagian umum RS Panti Waluyo membawahi ratusan karyawan. Karena sekarang sibuk pemilu, saya keluar dari RS," kata Yogo saat ditemui di rumahnya, Jalan Agung Selatan 6, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, Selasa (30/4/2019).
(dil/ahr)