Sebanyak 105 siswa di TK Mekar Budi, di Desa Karanganyar diliburkan sementara. Hal ini dilakukan usai sekolah tersebut terdampak banjir hingga pagar sekolah ambruk.
Pihak sekolah masih melakukan pembersihan dan penataan fasilitas sekolah hingga siap kembali digunakan.
"Iya ini masih libur. Perkiraan masuk nanti kita kesepakatan dengan wali murid, karena kita melihat kondisi yang masih berantakan seperti ini. Kalau kelas sudah bersih nggih, cuma kita kan melihat anak-anak ya, jadi untuk keselamatan juga," tutur kata Kepala Sekolah TK Mekar Budi, Qurrotul Aini di lokasi, Jumat (1/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait perihal waktu masuk anak. Ia menyebut Senin (4/3) anak-anak akan mulai masuk sekolah, namun menyesuaikan kondisi keamanan di sekolah.
"Kalau wali murid mengizinkan, kita ya berangkat, mungkin belum normal seperti biasa," ucapnya.
Ia menuturkan, kerusakan dampak banjir tersebut hampir terjadi pada semua barang yang ada di sekolah. Hal ini lantaran semuanya terendam hingga ketinggian dua meter lebih. Pihaknya tak menyangka banjir akan terjadi begitu hebatnya. Bahkan pagar sekolah juga ikut roboh diterjang banjir.
""Kalau kerusakan hampir semua rusak ya, rusak parah. Karena memang tenggelam dua meter lebih. Mebeler semua rusak, loker sepatu anak, lemari, kelas, ada printer, semua barang barang yang ada di sekolah, buku-buku administrasi, buku-buku anak juga rusak semua," ujarnya.
"Kemarin sudah sempat didata oleh dinas nggih, istilahnya untuk bangunan, kemudian mebeler, kemudian untuk ATK yang rusak kami sudah informasikan ke sana, semoga harapan kami ya ada bantuan untuk itu," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Demak Eisti'anah melalui laporan dampak banjir hari ini menyebut 13.417 siswa terdampak. Jumlah tersebut dari sejumlah sekolah berbagai jenjang, meliputi Kelompok Bermain, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA. Tiga kecamatan tersebut diantaranya Karanganyar, Gajah, dan Mijen.
"13.417 siswa terdampak (banjir)," terang Bupati.
Dari pantauan detikjateng, pagar yang roboh tersebut roboh memiliki panjang sekitar 25 meter. Pagar dari fondasi dan besi itu roboh dan ambruk menimpa pohon di tepian jalan desa.
Sementara itu, sejumlah guru dan penjaga nampak masih membersihkan alat-alat sekolah. Seperti halnya bangku, kursi, rak buku, dan sebagainya. Seperti diketahui banjir akibat tanggul jebol Sungai Wulan itu berdampak pada sejumlah desa di Kecamatan Karanganyar sejak Kamis (8/2).
Kondisi tersebut kering setelah dua minggu kemudian di sejumlah wilayah sesuai lokasi cekungan permukaan dan saluran pembuangan air.
(apl/ahr)