Bacaan Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Lengkap dengan Arti dan Tata Caranya

Bacaan Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Lengkap dengan Arti dan Tata Caranya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 01 Mar 2024 16:06 WIB
Muslim woman praying in cemetery - Rear view
Ilustrasi ziarah kubur. Foto: Getty Images/Enes Evren
Solo -

Penting bagi umat Islam untuk memahami bacaan doa ziarah kubur jelang Ramadhan. Pasalnya, menjelang bulan suci tersebut, kita disunnahkan untuk berziarah ke makam orang tua maupun orang-orang yang sholeh.

Dikutip dari NU Online, ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan hukumnya sunnah. Hal tersebut dijelaskan di dalam kitab Fatawa Fiqhiyah Al-Kubra yang disusun oleh Ibu Hajar Al-Haitami. Berikut ini kutipan dari kitab tersebut.

"Beliau (Ibnu Hajar) ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, 'berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.'"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan ini, detikJateng akan membagikan bacaan doa ziarah kubur jelang Ramadhan dan tata caranya yang dihimpun dari buku 'Panduan Fardu Kifayah Beserta Doa' oleh H. Sopian Riduan, S.Ag., M.Pd.

Bacaan Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan dan Tata Caranya

1. Berwudhu Terlebih Dahulu

Langkah awal dalam melakukan ziarah kubur adalah dengan melakukan wudhu terlebih dahulu. Sebelum berangkat, disarankan untuk berwudhu guna menyempurnakan dan membersihkan niat dalam melaksanakan ziarah kubur.

ADVERTISEMENT

2. Ucapkan Salam untuk Ahli Kubur

Langkah berikutnya dalam tata cara ziarah kubur adalah menyampaikan salam. Petunjuk dari Rasulullah SAW adalah memberikan salam yang juga berfungsi sebagai doa saat memasuki kawasan pemakaman.

Berikut ini adalah bacaan salam untuk ahli kubur.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ وَأَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنَ بِالْأَثَرِ.

As-salaamu 'alaikum yaa ahlal-qubuur Yaghfirullaahu lanaa walakum, Wa antum salafunaa wanatinu bil-atser.

Artinya:
"Salam sejahtera semoga tercurahkan kepada kalian wahai penduduk alam kubur, semoga Allah memberikan ampunan kepada kita dan kepada kalian, dan kalian telah mendahului kita dan (kelak) kita akan menyusul."

3. Menghadap Kiblat Saat Berdoa

Dalam tata cara ziarah kubur yang ketiga, disarankan untuk menghadap kiblat ketika berdoa untuk almarhum/almarhumah dan melakukan zikir. Membacakan tasbih, takbir, dan tahmid juga sangat dianjurkan untuk menambah kekhusyukan doa peziarah.

Silakan baca doa berikut ini ketika sedang berziarah kubur.

أَسْلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.

Assalamu 'ala ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa inna inshaa Allah bikum laahiqun, as'alullah lanaa walakumul 'afiyah.

Artinya:
"Semoga keselamatan dan keamanan tercurah kepada penduduk di negeri ini dari orang-orang yang beriman dan muslim. Dan sesungguhnya, jika Allah menghendaki, kita akan menyusul kalian. Saya memohon kepada Allah untuk memberikan kesejahteraan kepada kita dan kepada kalian."

4. Mengirimkan Doa untuk Almarhum

Prosedur ziarah kubur berikutnya adalah mengirimkan doa kepada almarhum. Setelah itu, melakukan bacaan tasbih, takbir, tahmid, zikir, dan doa yang ditujukan khusus untuk jenazah. Selanjutnya, mendoakan bagi jenazah, diakhiri dengan membaca Al-Fatihah sebagai penutup.

Mari simak panduan di bawah ini untuk membaca doa-doanya.

1) Pengantar Al-Fatihah

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلَّهِ، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ.

Ila hadrat al-Nabi salla Allahu 'alayhi wa sallam wa alihi wa sahbihi, shay'un lillahi, lahumu al-Fatihah.

Artinya:
"Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Al-Fatihah"

2) Membaca Al-Fatihah

Selanjutnya, baca surat Al-Fatihah. Mari simak bacaannya berikut ini.

بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الَّذِيْنِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. أَمِينٌ

Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-'alamin. Ar-Rahmanir-Rahim. Malik yawmiddin. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal-ladhina an'amta 'alayhim ghairil-maghdubi 'alayhim wa la-dh-dallin. Amin.

Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami."

3) Membaca Doa

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca doa berikut ini.

ٱلْحَمْدُ للهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِي مَزِيْدَهُ، يَا رَبُّنَا لَكَ ٱلْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا تَحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَىٰ نَفْسِكَ، فَلَكَ ٱلْحَمْدُ قَبْلَ ٱلرِّضَا وَلَكَ ٱلْحَمْدُ بَعْدَ ٱلرِّضَا وَلَكَ ٱلْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَمَّا دَائِمًا أَبَدًا. ٱللَّهُمَّ ٱرْحَمْهُ بِٱلْقُرْآنِ ٱلْعَظِيمِ رَحْمَةً وَاسِعَةً، وَاغْفِرْ لَهُ مَغْفِرَةً جَامِعَةً يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. ٱللَّهُمَّ ٱغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا يَا رَبُّ الْعَالَمِينَ وَاجْعَل. ٱللَّهُمَّ ثَوَابًا مِثْلَ ثَوَابِ ذَٰلِكَ فِي صُحُفِنَا وَفِي صُحُفِ وَالِدَيْنَا وَمَشَائِخِنَا وَالسَّادَاتِ ٱلْحَاضِرِينَ وَوَالِدِيهِمْ وَمَشَائِخِهِمْ خَاصَّةً وَإِلَىٰ أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّ.

Alhamdu lillahi Rabbil-'Alamin. Hamdan yuwafi ni'amahu wa yukafi mazidahu. Ya Rabbana, laka al-hamdu kama yanbaghi lijalliwajhika wa 'azheemsultanik. Subhanaka la tuhsi thanaa'an 'alayka anta kama athnayta 'ala nafsik, falakal-hamdu qablar-rida wa lakal-hamdu ba'dar-rida, wa lakal-hamdu idza radyta 'amma da'iman abadan. Allahumma rhamhu bial-Qur'anil-'Azheem, rahmatan wasi'atan, waghfir lahu maghfiratan jamilatan. Ya Malikad-dunya wal-akhirah, Ya Rabbal-'Alamin. Allahumma ghfir laha wa rhamha wa 'afihawaghfir 'anha, Ya Rabbal-'Alamin. Waj'al thawabana mithla thawabi dhalikafi sahifatina, wa fi sahifati walidayna, wamashaikina wal-sadaatil-haadireen, wawalidayhim wamashaikhihim khassatan, wa ila amwatil-muslimina 'amma.

Artinya:
Puji syukur bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Puji yang setimpal dengan nikmat-Nya dan cukup untuk melimpahkan kebaikan-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu sebagaimana layak bagi kemuliaan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Maha Suci Engkau, tidak terhitung pujian yang tercurah kepada-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri. Bagi-Mu segala puji sebelum dan sesudah rida-Mu, dan bagi-Mu segala puji selama-lamanya. Ya Allah, rahmatilah dengan Al-Qur'an yang agung, rahmat yang luas, dan ampunilah dengan ampunan yang indah. Ya Raja dunia dan akhirat, Ya Tuhan seluruh alam. Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, dan berikanlah keselamatan. Ampunilah dosa-dosanya dan terimalah amal baiknya. Jadikanlah pahala kami setara dengan pahala yang diberikan dalam catatan kami, dalam catatan orang tua kami, guru-guru kami, dan para pemimpin yang hadir, dan orang tua mereka dan para guru mereka khususnya. Dan kepada seluruh orang muslim secara umum.

4) Membaca Ayat Pendek

Selanjutnya, kita dianjurkan untuk membaca ayat-ayat pendek. Sebagaimana yang disampaikan dalam riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau menyarankan untuk membaca Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlash, dan Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) saat memasuki taman makam.

Manfaatkan pahala dari bacaan tersebut sebagai amalan untuk meningkatkan keberkahan bagi para jenazah yang beristirahat di sana. Pasalnya, kebaikan tersebut sungguh dapat sampai kepada mereka.

Larangan Saat Ziarah Kubur

Selain mengikuti tata cara ziarah kubur yang sudah dijelaskan di atas, kita juga wajib menjauhi beberapa larangan. Berikut ini adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat berziarah.

1. Duduk di Atas Makam

Meskipun kita berdoa untuk kerabat atau orang yang kita cintai yang telah meninggal, disarankan untuk menghormati mereka melalui ziarah kubur dengan memperhatikan etika yang baik, seperti tidak duduk atau menginjak bagian atas kuburan.

Sebuah hadits menjelaskan bahwa: "Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR Muslim).

2. Berziarah Secara Berlebihan

Penting bagi kita untuk menghindari perilaku berlebihan ketika berziarah kubur. Salah satu contohnya adalah tidak menjadikan makam sebagai tempat ibadah seperti masjid. Terdapat hadits yang menegaskan larangan meminta sesuatu kepada kuburan karena hal tersebut dianggap sebagai perbuatan syirik.

Demikian pula, melakukan shalat di kuburan dianggap tidak benar karena dapat mengurangi makna ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Bentuk berlebihan lainnya dalam ziarah kubur mencakup tindakan mencium batu nisan atau menangis secara berlebihan di depan makam. Berlebihan dalam aspek keagamaan dianggap sebagai hal yang melanggar aturan, termasuk dalam pelaksanaan ritual ziarah kubur.

Demikian penjelasan lengkap tentang bacaan doa ziarah kubur jelang Ramadhan, lengkap dengan arti dan tata caranya. Semoga bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads