Petugas KPPS Terjang Banjir Bagikan Undangan Coblosan Susulan di Demak

Petugas KPPS Terjang Banjir Bagikan Undangan Coblosan Susulan di Demak

Mochamad Saifudin - detikJateng
Jumat, 23 Feb 2024 15:00 WIB
Anggota KPPS membagikan surat pemberitahuan coblosan susulan di Dukuh Kedungbanteng, Desa Wonorejo, Kabupaten Demak, Jumat (23/2/2024).
Anggota KPPS membagikan surat pemberitahuan coblosan susulan di Dukuh Kedungbanteng, Desa Wonorejo, Kabupaten Demak, Jumat (23/2/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, rela menerjang banjir demi membagikan undangan pemungutan suara susulan Pemilu 2024.

Menenteng kantung plastik berisi undangan, mereka menerjang banjir berketinggian 10-60 sentimeter ke rumah-rumah dan tempat pengungsian di masjid di wilayah Dukuh Kedungbanteng, Wonorejo, Karanganyar, Demak, Jumat (23/2)

Anggota KPPS Wonorejo, Novi Herdiyawati mengatakan masih banyak warga Dukuh Kedungbanteng yang mengungsi. Untuk warga yang masih mengungsi di luar daerah, dia mengirimkan surat pemberitahuan melalui pesan WhatsApp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang nggak di rumah, undangan difoto kirim lewat WA. Masih pada ngungsi di rumah saudara. Ada yang di Kudus. Ini juga sudah ada beberapa yang pulang bersih-bersih rumah," kata Novi saat ditemui di lokasi, Jumat (23/2/2024).

Anggota KPPS membagikan surat pemberitahuan coblosan susulan di Dukuh Kedungbanteng, Desa Wonorejo, Kabupaten Demak, Jumat (23/2/2024).SDN Wonorejo 1, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, salah satu lokasi TPS pemilu susulan yang akan digelar pada Sabtu (24/2/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Sejak Rabu (21/2), Novi sudah menyebarkan pemberitahuan mencoblos di pemilu susulan yang akan digelar Sabtu (24/2). Di wilayah tersebut terdapat 6 TPS, yaitu TPS 13-18 yang bertempat di SDN Wonorejo 1.

ADVERTISEMENT

Rumah Novi sampai hari ini juga masih kebanjiran. Dia bersama keluarganya juga mengungsi di rumah saudara di satu kampung.

"Banjir di rumah saya masih sepaha (sekitar 60 cm), soalnya rumah saya rendah. Besok nyoblos di TPS 13 di SDN Wonorejo 1, dari rumah sekitar 500 meter. Hanya bisa jalan kaki (karena banjir)," ujar dia.

Novi mengatakan banjir di wilayahnya terjadi sejak Kamis dua pekan lalu dan hingga belum juga surut. Awalnya rumahnya terendam banjir dengan ketinggian mencapai hampir dua meter.

"Sejak Kamis (9/2) tengah malam mulai mengungsi. Kalau di rumah sampai 170 cm, mungkin saya tenggelam," ucap dia.

Warga setempat, Anastasya (18) telah menerima surat pemberitahuan mencoblos sejak Kamis (22/2). Ia bersama keluarganya masih mengungsi di Masjid Kedungbanteng.

Anastasya dan keluarganya juga akan mencoblos di TPS yang berada di SDN Wonorejo I, sekitar 300 meter dari masjid tempat mereka mengungsi.

"Berangkat dari masjid, tempat pengungsian. Rumah masih terendam, sekitar selutut," kata dia.

Halaman SDN Wonorejo 1 hingga siang ini masih terendam banjir dengan ketinggian sekitar 10-40 cm. Enam ruang kelas di sekolah itu telah disiapkan untuk tempat pemungutan suara (TPS).




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads