Nisfu Syaban Artinya Apa? Ini Pengertian, Sejarah, hingga Dalilnya

Nisfu Syaban Artinya Apa? Ini Pengertian, Sejarah, hingga Dalilnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 22 Feb 2024 19:26 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi malam Nisfu Syaban. (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)
Solo -

Kehadiran bulan Syaban yang tengah berlangsung saat ini dapat dimaknai dengan melakukan berbagai amalan, salah satunya pada Nisfu Syaban. Namun, mungkin masih ada sebagian umat Islam yang bertanya-tanya tentang Nisfu Syaban artinya apa?

Diketahui bahwa Nisfu Syaban akan berlangsung di bulan Syaban. Momen tersebut lebih dikenal sebagai malam Nisfu Syaban yang terjadi di malam tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Sebagai informasi, merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI, tanggal 15 Syaban 1445 H akan jatuh pada tanggal 25 Februari 2024.

Lantas apa itu Nisfu Syaban? Agar seorang muslim mengetahui secara lebih dekat mengetahui hal tersebut, detikJateng telah merangkum informasinya. Simak penjelasannya melalui paparan berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Nisfu Syaban?

Secara umum Nisfu Syaban dapat diartikan sebagai malam pertengahan di bulan Syaban dalam kalender Hijriah, tepatnya pada tanggal 15 Syaban. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disebutkan dalam buku 'Ensiklopedi Islam' yang disusun oleh Hafidz Muftisany, pengertian malam Nisfu Syaban adalah malam pada tanggal 15 Syaban. Diketahui bahwa malam tersebut bagi sebagian kalangan dianggap istimewa karena memiliki keutamaan.

Sejarah Nisfu Syaban

Lantas seperti apa sejarah Nisfu Syaban berawal? Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, dijelaskan bahwa Al-Imam Al-Qasthalani menyebut tentang awal mula hadirnya malam Nisfu Syaban melalui kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah. Dikatakan bahwa:

ADVERTISEMENT

وقد كان التابعون من أهل الشام، كخالد بن معدان، ومكحول يجتهدون ليلة النصف من شعبان فى العبادة، وعنهم أخذ الناس تعظيمها، ويقال: إنه بلغهم فى ذلك آثار إسرائيلية، فلما اشتهر ذلك عنهم اختلف الناس، فمنهم من قبله منهم، وقد أنكر ذلك أكثر العلماء من أهل الحجاز، منهم عطاء، وابن أبى مليكة، ونقله عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن فقهاء أهل المدينة، وهو قول أصحاب مالك وغيرهم، وقالوا: ذلك كله بدعة

Artinya: "Tabi'in tanah Syam seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul, mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Syaban. Nah, dari mereka inilah orang-orang kemudian ikut mengagungkan malam Nisfu Syaban. Dikatakan, bahwa telah sampai kepada mereka atsar israiliyat (kabar atau cerita yang bersumber dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) tentang hal tersebut. Kemudian ketika perayaan malam Nisfu Sya'ban viral, orang-orang berbeda pandangan menanggapinya. Sebagian menerima, dan sebagian lain mengingkarinya. Mereka yang mengingkari adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha' dan Ibnu Abi Malikah. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha' Madinah menukil pendapat bahwa perayaan malam Nisfu Sya'ban seluruhnya adalah bid'ah. Ini juga merupakan pendapat Ashab Maliki dan ulama lainnya."

Merujuk dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa awal mula malam Nisfu Syaban diperingati adalah berasal dari golongan ulama Tabi'in daerah Syam. Peringatan tersebut diketahui belum ada pada zaman Rasulullah maupun sahabatnya.

Melainkan baru ada pada zaman Tabi'in. Hal tersebut membuat peringatan malam Nisfu Syaban pada dasarnya mengikuti perbuatan golongan ulama Tabi'in dari negeri Syam, atau yang kini lebih dikenal sebagai Negara Suriah.

Dalil Nifsu Syaban

Mengutip dari buku 'Keagungan Rajab & Sya'ban' karya Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari, dijelaskan tentang salah satu dalil yang menjelaskan Nisfu Syaban. Disebutkan bahwa Muhammad bin Abdullah Az Zahidiy bercerita tentang mimpinya bertemu dengan sahabatnya yang telah meninggal dunia yaitu Abu Hafshin Al Kabir. Melalui mimpinya tersebut Abu Hafshin berkata,

"Allah SWT menghapus siksa sebab kemuliaannya malam Nisfu Syaban. Orang yang memuliakan bulan Syaban dengan sholat dan puasa satu hari di bulan Syaban akan dihapuskan dari siksa."

Lebih lanjut disebutkan juga bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa yang menghidupkan malam dua hari raya dan malam Nisfu Syaban, maka hatinya tidak akan mati disaat semua hali mati."

Bahkan Sayyidina Ali RA juga berkata, bahwa Nabi SAW telah bersabda:

"Apabila telah tiba malam Nisfu Syaban, maka berdirilah kamu sekalian pada malamnya dan berpuasalah pada siang harinya, karena pada malam itu Allah SWT turun ke langit dunia ketika matahari tenggelam hingga terbit fajar, seraya berfirman, 'Apakah ada orang yang meminta? Maka akan Aku beri permintaannya. Apakah ada orang yang meminta ampun? Maka akan Aku ampuni. Apakah ada orang yang meminta rizki? Maka akan Aku beri rizki."

Lebih lanjut masih dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama, Imam Syihabuddin Ahmad al-Burullusi al-Mishri (907H) di dalam kitabnya Qalyûbî wa 'Umairah (Mahalli) menjelaskan tentang keutamaan Nisfu Syaban. Diketahui bahwa menghidupkan Nisfu Syaban hukumnya adalah sunnah. Bahkan melakukannya seperti menghidupkan malam-malam di hari raya, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Imam Syihabuddin Ahmad al-Burullusi al-Mishr menjelaskan:

"Disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dengan berdzikir dan sholat, khususnya sholat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan sholat isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat subuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Syaban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan."

Hal tersebut sejalan dengan hadits shahih yang disampaikan oleh Ibnu Hibban, bahwa:

يَطْلُعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: "Allah SWT memperhatikan makhluk-Nya pada malam nisfu Syaban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan."

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai Nisfu Syaban artinya apa yang dilengkapi dengan sejarah dan dalilnya. Semoga informasi ini membantu!




(aku/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads