Nisfu Syaban merupakan waktu yang mulia dalam Islam karena sangat dinantikan oleh seluruh kaum muslim. Sebagai cara untuk menyambutnya, simak keutamaan dan amalan Nisfu Syaban yang dapat dikerjakan bagi setiap muslim.
Sebagai informasi, Nisfu Syaban selalu hadir pada setiap tanggal 15 Syaban. Apabila merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI, maka 15 Syaban 1445 H akan jatuh di tanggal 25 Februari 2024.
Namun, apabila mengikuti perhitungan pergantian hari berdasarkan kalender Hijriah pada malam hari, maka malam Nisfu Syaban jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas seperti apa keutamaan Nisfu Syaban dan amalan yang dapat dikerjakan oleh setiap muslim? Mari simak baik-baik informasinya melalui paparan berikut.
3 Keutamaan Nisfu Syaban
Malam Penuh Ampunan
Mengutip dari laman resmi Muslim.or.id, terdapat sebuah hadits shahih yang menyebutkan tentang keutamaan Nisfu Syaban. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, Abu Tsa'labah al-Hutsani, Abdullah bin Umar, Abu Musa al-Asy'ari, Abu Hurairah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Auf bin Malik, dan Aisyah. Melalui hadits ini disebutkan bahwa keutamaan Nisfu Syaban adalah sebagai waktu limpahan ampunan dari Allah SWT. Adapun hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut.
يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
"Allah Tabaraka wa Ta'ala turun kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan".
Memohon Rezeki
Selanjutnya, seorang muslim dapat memohon rezeki kepada Allah SWT. Keutamaan Nisfu Syaban tersebut dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Mengutip dari buku 'Meraih Surga dengan Puasa' yang disusun oleh H. Herdiansyah Achmad, Lc., melalui riwayat tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika datang malam Nisfu Syaban, sholatlah dan puasalah pada siang harinya karena Allah akan menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya Matahari hingga pagi hari. Kemudian Allah berfirman, 'Ingatlah Aku akan mengampuni orang yang meminta ampunan dari-Ku, ingatlah Aku akan memberikan rezeki pada orang yang meminta rezeki pada- Ku, ingatlah Aku akan mengabulkan orang yang meminta kesehatan pada-Ku, dan ingatlah Aku akan begini dan begitu (yakni meminta apa saja) meminta pada Allah sampai munculnya fajar'." (HR Ibnu Majah).
Diangkatnya Amal Manusia
Merujuk dari laman resmi Muhammadiyah, dijelaskan bahwa salah satu keutamaan Nisfu Syaban adalah diangkatnya amal manusia pada saat itu. Hal tersebut sejalan dengan hadis riwayat Usamah bin Zaid r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa."
3 Amalan Nisfu Syaban
Puasa Sunnah
Salah satu amalan Nisfu Syaban yang dianjurkan untuk dilakukan adalah dengan mengerjakan puasa sunnah. Masih dikutip dari laman Muslim.or.id, terdapat salah satu hadits yang menyebutkan tentang anjuran berpuasa sunnah Nisfu Syaban. Dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan" (HR. An Nasa'i, dijelaskan oleh Syaikh Al Albani bahwa hadits ini hasan).
Sholat Sunnah
Selain mengerjakan puasa sunnah, seorang muslim juga dapat menunaikan sholat sunnah. Hal tersebut seperti dijelaskan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, bahwa sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah menjelaskan tentang amalan sholat sunnah Nisfu Syaban. Adapun isi dari hadits tersebut adalah sebagai berikut:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: "Jika malam Nisfu Syaban datang, maka bangunlah di malam harinya, dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman, 'Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar'."
Melantunkan Istighfar
Amalan lain yang hendaknya tidak dilewatkan oleh seorang muslim adalah melantunkan istighfar. Diketahui bahwa memohon ampunan atau istighfar, sangat dianjurkan bagi seorang muslim. Merujuk dari buku 'Keagungan Rajab dan Sya'ban' yang disusun oleh Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari, berikut lantunan istighfar yang dapat diamalkan oleh seorang muslim selama Nisfu Syaban:
اسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ الأَهْوَايُّ القَيُّومِ عَفَارُ الذُّنوبِ وَسَنَارُ الْعُيُوبِ وَاتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةً عَبْدِ ظَالِم لِنَفْسِهِ لَا يَمْلِكُ صَرَ وَ نَفْعًا وَلَا حَيَاةً ولا نشوراً
Artinya: "Ya Allah, Yang Maha Agung, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup, yang pengampun segala dosa, penutup segala macam keaiban dan aku taubat kepada-Nya. Taubat hamba yang telah mendzalimi dirinya, aku tidak kuasa mendatangkan kemudharatan dan kemanfaatan dan tidak mampu mematikan dan tidak mampu menghidupkan dan tidak ada tempat kembali."
Demikian tadi rangkuman keutamaan Nisfu Syaban yang dilengkapi dengan amalan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Selamat beribadah!
(par/rih)