Sebentar lagi, kita sudah masuk pertengahan bulan Syaban. Itu artinya, Nisfu Syaban pun semakin dekat. Mari simak hitung mundur Nisfu Syaban 2024 berikut ini!
Bulan Syaban 1445 H atau 2024 Masehi sendiri sudah dimulai sejak 11 Februari lalu. Permulaan bulan Syaban ini tercantum di dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI.
Lalu kapan Nisfu Syaban akan tiba? Mari simak hitung mundur dan jadwal selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hitung Mundur Nisfu Syaban 2024
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, tanggal 15 Syaban 1445 H jatuh pada 25 Februari 2024. Saat ini, kita sudah masuk tanggal 12 Syaban. Jika dihitung mundur, Nisfu Syaban akan tiba dalam 3 hari lagi.
Sementara itu, malam Nisfu Syaban 2024 akan berlangsung mulai dari hari Sabtu, 24 Februari, lebih tepatnya setelah waktu maghrib. Malam Nisfu Syaban ini berlangsung hingga Minggu dini hari, tanggal 25 Februari 2024.
Doa Nisfu Syaban
Mengutip laman NU Online, berdoa malam Nisfu Syaban sangat dianjurkan bagi umat Islam. Pasalnya, malam tersebut adalah waktu dilaporkannya catatan amal tahunan umat manusia. Doa yang sebaiknya dibaca pada malam Nisfu Syaban terdapat di dalam Kitab Maslakul Akhyar yang ditulis oleh Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya. Berikut ini bacaan doanya.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya:
Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad saw dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Amalan Sunnah Nisfu Syaban
Selain membaca doa seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita juga dianjurkan untuk menjalankan berbagai amalan di malam Nisfu Syaban. Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini.
1. Sholat Nisfu Syaban atau Sholat Khair
Amalan pertama adalah sholat Nisfu Syaban atau sholat khair. Ulama yang menganjurkan amalan ini adalah Imam al-Ghazali dalam karyanya "al-Ihyaa" (Juz 1 hal. 210).
Pendapat ini juga didukung oleh sejumlah ulama, termasuk al-Kurdi, serta mendapatkan dukungan dalam kitab-kitab lain seperti "Khazinah al-Asrar" (hal. 36), "al-Iaanah" (Juz 1 hal. 210), "al-Hawaasyi al-Madaniyyah" (Juz 1 hal. 223), dan "al-Tarsyiih al-Mustafiidiin" (hal. 101).
2. Membaca Surat Yasin Tiga Kali
Dalam kitab Mujribat yang ditulis oleh Ad-Dairaby, disebutkan bahwa salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda:
- Surat Yasin pertama dibaca dengan tujuan meminta umur yang panjang, penuh berkah, ketaatan, dan kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT.
- Surat Yasin kedua dibaca dengan niat memohon perlindungan dari segala macam musibah, godaan, serta ancaman yang bersifat lahir dan batin.
- Surat Yasin ketiga dibaca dengan maksud meminta hati yang kaya, tidak bergantung pada orang lain selain Allah, serta memperoleh keberanian untuk tetap beriman dan berislam hingga akhir kehidupan.
3. Memperbanyak Sholawat Nabi
Selain itu, bulan Syaban memiliki keistimewaan lain, yaitu menjadi bulan di mana ayat tentang shalawat diturunkan, sebagaimana firman Allah:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian atas Nabi dan sampaikanlah salam penghormatan kepada-Nya." (Surat Al-Ahzab: 56)
Ibnu Abi al-Shoif al-Yamani menjelaskan bahwa bulan Syaban menjadi momen khusus untuk shalawat atas Nabi, karena ayat "innallaha wa malaaikatahuu yusholluuna alannabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu alaihi wa sallimuu tasliimaa'" turun di bulan ini.
Imam Syihab ad-Din al-Qasthalani, dalam kitab al-Mawahib, mengutip pendapat beberapa ulama yang menyatakan bahwa ayat 56 dari surat Al-Ahzab itu turun di bulan Syaban. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk lebih giat dalam bershalawat, terutama di bulan yang penuh berkah ini, yang memiliki makna tersendiri terkait dengan shalawat.
4. Membaca Surat Ad-Dukhan
Imam al-Saraji menyatakan bahwa seseorang yang membaca awal surat Ad-Dukhan hingga ayat ke-8 mulai dari awal bulan Syaban hingga 15 Syaban sebanyak 30 kali, lalu berzikir, bershalawat kepada Nabi SAW, dan berdoa dengan apa yang diinginkannya, pastinya doanya akan segera dikabulkan.
5. Berpuasa pada Siang Harinya
Setelah menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan menjalankan beberapa amalan di atas, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah keesokan harinya. Anjuran ini mengacu pada hadits berikut.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ .
Artinya:
"Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda: "Apabila sampai pada malam Nisfu Syaban, maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena sesungguhnya Allah akan turun ke dunia pada malam tersebut sejak matahari terbenam dan Allah berfirman: "Tidak ada orang yang meminta ampun kecuali Aku akan mengampuni segala dosanya, tidak ada yang meminta rezeki melainkan Aku akan memberikannya rezeki, tidak ada yang terkena musibah atau bencana, kecuali Aku akan menghindarkannya, tidak ada yang demikian, tidak ada yang demikian, sampai terbit fajar" (HR. Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunannya hadis no: 1378).
Demikian penjelasan mengenai hitung mundur Nisfu Syaban, lengkap dengan amalan-amalan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat!
(par/apl)