Abu Bakar Ba'asyir untuk kali pertama menggunakan hak pilihnya setelah keluar dari Lapas Gunung Sindur Jawa Barat. Mencoblos di TPS 54 Desa Cemani, Sukoharjo, Ba'asyir berjalan kaki dari rumah menuju TPS.
Salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, itu mengenakan kopiah putih dan gamis krem. Ba'asyir tiba di TPS sekira pukul 08.47 WIB bersama putra bungsunya, istri, dan menantunya. Jarak TPS sekira 15 meter dari rumahnya.
Sebelum Ba'asyir menuju bilik suara yang terletak di salah satu rumah warga di RT 6 RW 17 Dukuh Waringinrejo, Desa Cemani, petugas KPPS tampak menyalaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan surat suara, Ba'asyir didahulukan untuk menuju bilik suara. Ba'asyir tampak menghabiskan waktu sekitar tujuh menit di dalam bilik suara dan didampingi putra bungsunya. Setelah itu Ba'asyir mencelupkan kelingkingnya ke tinta.
"Kalau ngawur memilihnya nanti dimarahi oleh Allah, harus hati-hati," kata Ba'asyir kepada wartawan usai menggunakan hak pilihnya di TPS 54, Rabu (14/2/2024).
![]() |
Menurut Ba'asyir, pemimpin yang adil termasuk orang baik dalam agama Islam. Dia pun mengingatkan agar masyarakat memilih paslon yang dianggap mengerti Islam.
"Karena negara manusia itu baru akan baik kalau dipimpin orang yang mengerti Islam. Kalau tidak, ngawur ngalor ngidul. Islam itu undang-undang yang dibuat oleh Yang Maha Kuasa. Baik mana undang-undang manusia dan Yang Maha kuasa?" ujarnya.
Ba'asyir yang baru bebas dari lapas pada 8 Januari 2021 itu mengatakan baru pertama kali ini menggunakan hak pilihnya. Ia mengatakan, saat sebelumnya di lapas ia belum bisa menggunakan hak pilih.
"Baru ini, belum pernah mencoblos, yang lalu saya masih di penjara. Baru kali ini, karena kalau dalam LP kan ndak bisa milih," ucap dia.
Ba'asyir pun berharap dengan pertama kali mencoblos, paslon dukungannya bisa menang.
"Kalau ngawur memimpin negara tujuannya untuk ngisi perut, kalau ini ngatur negara tujuannya untuk nanti di hadapan Allah dapat pahala. Nah ini harapan kita begitu maka kita memilih pemimpin yang mengerti Islam," ujarnya.
Salah satu anggota KPPS, M Dzaky Hanief mengatakan sudah ada ratusan DPT yang mencoblos di TPS tersebut. Beberapa lansia mendapatkan perlakuan khusus dan didahulukan.
"Kalau ditotal DPTb 275 ditambah DPTb 11, jadi 286 kemungkinan. (Ba'asyir) Masuk RT sini, DPT di sini, tinggalnya juga di sini," ungkapnya.
Dzaky mengatakan, pemilih lansia akan diberi perlakuan khusus dengan didahulukan. Menurutnya, dibanding tahun lalu, antusiasme masyarakat untuk mencoblos tahun ini lebih tinggi.
"Sekarang lebih ramai, karena sebelumnya ndak ada Ustaz Abu. Sekarang sudah ada Ustaz Abu, lebih antusias mungkin," pungkas dia.
(apl/dil)