Demo di Kantor Gubernur Jateng, Massa Soraki Anggota DPRD-Acungi Celdam

Demo di Kantor Gubernur Jateng, Massa Soraki Anggota DPRD-Acungi Celdam

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 12 Feb 2024 17:32 WIB
Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024).
Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) berlangsung panas. Sempat mereda usai perwakilan DPRD Jateng menemui massa, aksi kembali memanas usai perwakilan DPRD Jateng menolak permintaan massa untuk membacakan pernyataan sikap dan mendukung pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pantauan detikJateng di lokasi, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (12/2/2024), polisi menyetel salawat Jibril saat mengamankan aksi mahasiswa di Kantor Gubernur Jateng yang berlangsung panas. Salawat itu terdengar keras dari mobil pengurai massa (Raisa) yang berada di halaman Kantor Gubernur Jateng.

Aksi mahasiswa tersebut memang berlangsung panas. Saling dorong antara mahasiswa dan polisi beberapa kali terlihat. Debat antara polisi dan mahasiswa melalui pengeras suara juga beberapa kali terdengar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salawat itu terdengar sekitar dua hingga tiga menit. Tak lama setelah itu ada perwakilan DPRD Jateng dari fraksi PDIP, Daniel Budi Tjahyono dan perwakilan Pemprov Jateng yang keluar menemui massa aksi.

Aksi pun mulai terkendali dengan massa mahasiswa dan pejabat itu duduk bersama mendengarkan pernyataan sikap. Namun, aksi kembali ramai karena perwakilan dari DPRD Jateng menolak saat diminta membacakan pernyataan sikap dan mendukung pemakzulan Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENT

Massa ramai-ramai menyoraki anggota DPRD itu dan mengacungkan celana dalam ke arah anggota DPRD tersebut. Namun, perlakuan itu ditepis petugas dan para pejabat kembali masuk ke area Kantor Gubernur Jateng.

Massa lalu membacakan pernyataan sikap dan menempelkan spanduk yang bertulis RIP Demokrasi Masyarakat. Tak lama kemudian massa aksi membubarkan diri.

Koordinator aksi, Akmal Sajid menyebut ada lima tuntutan dari massa mahasiswa. Pertama mereka ingin pejabat Pemprov dan DPRD Jateng mendukung pemakzulan Presiden Jokowi.

"Pokoknya pejabat di dalam nanti tuntutan yang saya bacakan saya suruh mereka bacakan dan mengirim surat pemakzulan ke Jokowi," katanya.

"Tuntutan ada lima, pertama pemakzulan kepada Jokowi, kedua hentikan represifitas aparat, tegakkan supremasi hukum dan kedaulatan rakyat, wujudkan reformasi berkeadilan dan wujudkan hak asasi mahasiswa," tambahnya.

Massa juga menjelaskan kenapa mereka sampai mengacungkan celana dalam ke arah anggota DPRD.

"Celana dalam itu simbol kemaluan. Kami mengirim ini menandakan DPR tidak memiliki malu," kata salah satu peserta aksi saat ditemui detikJateng.




(aku/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads