Panas! Demo di Kantor Gubernur Jateng, Mahasiswa-Polisi Saling Dorong

Panas! Demo di Kantor Gubernur Jateng, Mahasiswa-Polisi Saling Dorong

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 12 Feb 2024 16:54 WIB
Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024).
Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) berlangsung panas. Mahasiswa yang memaksa masuk ke halaman kantor gubernur terlibat saling dorong dengan polisi.

Pantauan detikJateng di depan Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (12/2), massa mahasiswa mulai berkumpul sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka langsung menerobos kawat berduri dan berorasi di atas mobil tepat di depan pagar kantor gubernur.

Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024).Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Massa mahasiswa terlihat mengenakan jas almamater dari kampus Undip, Unnes, dan UIN Walisongo. Jumlah mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa itu diperkirakan mencapai seratusan orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi sempat memanas karena mahasiswa memaksa masuk untuk menemui pejabat Pemprov Jateng atau DPRD di kantor tersebut. Aksi saling dorong pun terjadi antara mahasiswa dengan polisi yang mengamankan aksi tersebut.

Aksi saling dorong terjadi beberapa kali. Massa juga sempat membakar ban di depan barikade polisi. Saling sahut antara massa dan kepolisian melalui mobil komando pun terjadi.

ADVERTISEMENT
Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024).Massa mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, saat aksi unjuk rasa, Senin (12/2/2024). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Polisi meminta massa tak memprovokasi untuk melakukan kericuhan. Sedangkan pihak mahasiswa tetap meminta agar seluruh massa aksi diizinkan masuk.

"Tolong teman-teman mahasiswa jangan merusak aset negara. Ini namanya provokasi. Kalian mundur satu langkah, kami mundur lima langkah," kata polisi melalui pengeras suara.

Koordinator aksi, Akmal Sajid menyebut ada lima tuntutan dari massa mahasiswa. Pertama, mereka ingin pejabat Pemprov dan DPRD Jateng mendukung pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pokoknya pejabat di dalam nanti, tuntutan yang saya bacakan, saya suruh mereka bacakan dan mengirim surat pemakzulan ke Jokowi," kata Akmal.

"Tuntutan ada lima. Pertama, pemakzulan kepada Jokowi. Kedua, hentikan represifitas aparat. Tegakkan supremasi hukum dan kedaulatan rakyat, wujudkan reformasi berkeadilan, dan wujudkan hak asasi mahasiswa," sambung dia.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads