Pantauan detikJateng di sepanjang jalan Jogja-Solo yang merupakan jalan nasional, Senin (12/2), alat peraga berupa bendera dan gambar poster sudah dicopoti, baik yang dipasang di jembatan, pohon, atau tepian jalan.
Namun yang dicopoti hanya poster dan benderanya, sedangkan bambu dan kayu rangka APK masih terbengkalai di banyak lokasi. Di depan Pengadilan Negeri Klaten, rangka bambu sisa APK ambruk ke badan jalan.
Kendaraan dari arah Solo harus menghindari rangka bambu yang menyisakan paku-paku dan kawat itu. Kondisi serupa terjadi di jalan-jalan kabupaten.
"Harusnya semua disingkirkan. Kalau orang yang sering di perjalanan kan terganggu, apalagi kalau jatuh," kata Eko, driver warga Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, kepada detikJateng, Senin (12/2/2024).
![]() |
Eko mengatakan, alat peraga kampanye tentu tidak hanya gambar tapi juga tiang dan rangkanya.
"Kepada pihak-pihak terkait, mohonlah kalau membersihkan ya semua. Minimal dilepas, ditaruh di tepi jalan sehingga tidak ambruk saat kena hujan," imbuh Eko.
Menurut pengguna jalan lainnya, Rudi, alat peraga kampanye bisa menjadi ancaman selama musim hujan.
"Kalau menimpa pengguna jalan siapa yang mau disalahkan? Kan tidak tahu. Mestinya kalau dibersihkan ya semuanya, jangan gambarnya saja," ucap Rudi kepada detikJateng.
Penilik jalan nasional PPK 3.4, Fajar Suryanto juga berharap kepada pihak terkait untuk membersihkan APK seluruhnya.
"Kami berharap jalan nasional utamanya, APK dibersihkan, termasuk kayu atau besinya. Karena jika ambruk bisa menimbulkan kerawanan kecelakaan," ungkap Fajar kepada detikJateng.
![]() |
Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Joko Hendrawan menyatakan pembersihan dilakukan bersama Bawaslu sejak kemarin. Bambu dan kayu sudah diarahkan untuk dibawa.
"Memang hari pertama kita turunkan, ada truk yang membawa. Masih ada dua hari, nanti kita singkirkan (bambu dan kayu)," kata Joko saat dimintai konfirmasi detikJateng di Pemkab Klaten.
(apl/dil)