3 Jenderal yang Disebut Ganjar Mencla-Mencle: Wiranto, Agum Gumelar dan Luhut

3 Jenderal yang Disebut Ganjar Mencla-Mencle: Wiranto, Agum Gumelar dan Luhut

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 07 Feb 2024 17:44 WIB
Ganjar Pranowo saat di De Tjolomadoe Karanganyar, Rabu (7/2/2024).
Ganjar Pranowo saat di De Tjolomadoe Karanganyar, Rabu (7/2/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menyebut ada tiga jenderal yang mencla-mencle dalam pemilu. Ketiga jenderal yang dimaksud Ganjar yakni Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal (purn) Agum Gumelar.

Hal itu disampaikan mantan Gubernur Jateng itu ketika menghadiri acara deklarasi dari purnawirawan TNI-Polri di De Tjolomadoe, Karanganyar. Awalnya Ganjar bercerita jika dia adalah anak seorang patriot. Dirinya menyebut bahwa dia bukanlah anak pemberontak.

"Saya bukan anak pemberontak, saya anak patriot republik ini. Ketika republik ini berjalan, sejarah demi sejarah. Dua pemilu lalu, jenderal bintang empat mengatakan 'dia saya yang pecat' begitu katanya. Satu dalam diskusi kecil disampaikan, 'Bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini, psikologinya begini dan dipecat," cerita Ganjar, Rabu (7/2/2024).

"Yang satu lagi mengatakan 'hei pensiunan TNI, anda bodoh kalau memilih orang yang kita pecat'. Tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada di kubu di sana. Maaf sebagai patriot sejati saya tidak diajari untuk mencla-mencle. Kalau sudah gini darah saya mulai mendidih," imbuh Ganjar.

Terkait siapa sosok ketiga jendera yang dimaksud, Ganjar secara terang-terangan mengatakan mereka adalah yakni Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal (purn) Agum Gumelar. Tiga jenderal itu diketahui saat ini berada di kubu paslon 2 yakni Prabowo-Gibran.

"Yang saya lihat kubunya ada Pak Wiranto, Agum Gumelar dan terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungan. Dan beliau-beliau ada rekamannya menyampaikan itu, meski itu hak politiknya saya hormati. Tapi apakah ketika beliau akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu, kalau jawabannya iya silakan dikoreksi dengan alasan kalau tidak orang akan melihat yang lain," pungkasnya.




(apl/ahr)


Hide Ads