.webp)
Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), menghadiri acara umbul dongo bertajuk Jaga Kampung Jokowi, yang diselenggarakan oleh kelompok relawan Milisi Jokowi. Dalam acara itu, dihadiri kakak ipar Jokowi, Haryanto, dan adik bungsu Jokowi, Titik Relawati.
Acara tersebut diselenggarakan di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. Acara diawali dengan doa, dan potong tumpeng yang dilakukan oleh Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Komjen Pol (Purn) Condro Kirono, yang mana potongan tumpeng diberikan kepada Haryanto, Titik, dan sejumlah relawan.
Haryanto mengatakan, Milisi Jokowi harus berperan aktif, untuk mengangkat Paslon Nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah2an milisi ini berperan aktif supaya tujuannya jelas untuk mengangkat Paslon 02. (Mengawal suara) Insyaallah kami secara tertutup mengawal suara-suara dari TPS sampai ke pusat " kata Haryanto, Senin (5/4/2024).
Dia mengatakan, keluarga besar selalu mendukung Jokowi dalam kontestasi politik. Perbedaannya hanya pada nama kelompok relawan yang dibentuk.
"Sekarang namanya Milisi, dulu namanya beda lagi. Tapi sama-sama ikut mengawal," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Komjen Pol (Purn) Condro Kirono menjelaskan, acara umbul dongo bertajuk Jaga Kampung Jokowi. Umbul dongo sendiri dianggap sebagai kegiatan kebudayaan, yang dibalut dengan keagamaan.
"Umbul dongo itu suatu ritual untuk mendoakan. Tadi secara agama ada, secara kebudayaan juga ada. Oleh karena, kita sebagai orang Jawa yang menghargai budaya, itu semua kita harapkan doa terkabul," kata Condro.
Sementara itu, maksud dari Jaga Kampung Jokowi adalah sebagai simbol untuk mewujudkan Pemilu damai. Sehingga usai Pemilu nanti, masyarakat tetap rukun.
"Jogo Kampung Jokowi yang kita maksudkan adalah simbolisasi untuk Pemilu damai. Kita jaga kondusifitas, dan persaudaraan. Pemilu ini kontestasi ide gagasan, bukan adu kekuasaan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Mantan Kapolda Jateng itu juga menanggapi isu terkait netralitas TNI/Polri. Dia mengatakan, netralitas TNI/Polri sudah diatur dalam Undang-undang, dan Peraturan Kapolri serta Panglima TNI.
"Kalau ada yang tidak netral dari TNI dan Polri, silahkan, ada sarannya. Ada Bawaslu, masing-masing institusi ada pengawasannya. Jadi jangan ragukan netralitas TNI dan Polri," pungkasnya.
(cln/cln)
