Sarang tawon tabuhan dievakuasi relawan di Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten. Tawon hutan berbahaya tersebut bersembunyi di kedalaman tanah pematang sawah.
"Sarangnya di dalam tanah agak dalam sekitar 1,5 meter. Kita eksekusi tadi malam pukul 24.00 WIB," ungkap koordinator relawan Damai Modal Mikir (Damkir), Tara Kustiawan kepada detikJateng, Senin (5/2/2024) siang.
Kusetiawan menjelaskan eksekusi pemusnahan sarang dilakukan karena ada laporan warga. Beberapa waktu sebelumnya, ada pencari rumput disengat di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tawon tabuhan itu udah menyengat warga masuk RS. Sarang tawonnya berada di galengan (pematang) sawah dekat jalan," jelas Kusetiawan.
Proses eksekusi, terang Kusetiawan, harus menggali tanah untuk mengambil semua anakan tawon. Sebab saat proses evakuasi, anakan masih hidup.
"Saat proses eksekusi masih hidup jadi kalau gak diambil berpotensi akan menetas kembali jadi harus diangkat biar benar bersih. Ukuran sarangnya sekitar berdiameter 60 centimeter," sebut Kusetiawan.
Tawon tabuhan atau tambuhan, imbuh Kusetiawan, masih sejenis dengan tawon Vespa Affinis. Yang membedakan hanya pada ukuran tubuh tawon yang lebih besar dari tawon Vespa Affinis.
"Yang membedakan ukuran tawon lebih besar dari tawon Vespa biasa dan racunnya juga dua kali lebih berbisa dari tawon Vespa. Habitat aslinya di hutan dan tawon ini bersarang di dalam tanah tapi ini ditemukan di sawah," papar Kusetiawan.
Dewi (35), seorang warga mengatakan beberapa hari lalu ada warga tersengat tawon. Korban sedang mencari rumput saat kejadian.
"Saat mencari rumput, kalau tidak salah orang Desa Sajen, Kecamatan Trucuk. Saya yang melaporkan kejadian itu," ungkap Dewi saat diminta konfirmasi detikJateng.
Kades Sajen, Agus Yuliarto menyatakan Pemdes belum mendapatkan informasi warga disengat tawon itu. Ditanyakan ke Kadus juga belum ada laporan.
"Saya tanyakan ke Kadus, juga belum ada (laporan tersengat tawon)," jawab Agus kepada detikJateng saat diminta konfirmasi.
(cln/apu)