Ada Gerakan 4 Jari, Cak Imin: Itu Aspirasi Masyarakat

Ada Gerakan 4 Jari, Cak Imin: Itu Aspirasi Masyarakat

Robby Bernardi - detikJateng
Selasa, 30 Jan 2024 18:32 WIB
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat diwawancarai dalam kunjungannya ke Pekalongan, Selasa (30/1/2024).
Foto: Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat diwawancarai dalam kunjungannya ke Pekalongan, Selasa (30/1/2024). (Robby Bernardi/detikJateng)
Pekalongan - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut merespons soal viralnya narasi Gerakan Empat Jari. Menurut Cak Imin, gerakan tersebut adalah hak masyarakat.

"(Gerakan 4 Jari) Apa pun yang didukung oleh masyarakat kita harus hormati, itu aspirasi masyarakat, kita lihat saja. Yang jelas kita ingin perubahan ini bener-bener nyata. Kita tidak ingin melanjutkan kegagalan demi kegagalan," kata Cak Imin, usai menemui ribuan relawan KIB Pekalongan Raya, di Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Selasa (30/1/2024).

Pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 ini menyatakan, saat ini banyak kalangan ingin perubahan yang nyata.

Cak Imin juga menanggapi pernyataan Fahri Hamzah yang tersebar di media sosial. Dalam ucapannya yang viral, Fahri mengungkapkan jika Anies dan Cak Imin kalah di Pilpres 2024 bakal masuk penjara.

Saat ditanya wartawan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut hanya menanggapi dengan senyuman. "Orang mimpi dia," ucapnya.

Sebelumnya dilansir detikNews, narasi yang beredar di media sosial, gerakan salam empat jari mengajak masyarakat tak memilih paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dilihat di media sosial, Sabtu (27/1), gerakan empat jari mengajak masyarakat memilih antara paslon nomor urut 1 Anies-Cak Imin dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Dinarasikan pula bahwa gerakan empat jari mencerminkan sila keempat yang berarti kerakyatan dipimpin oleh dan untuk rakyat melalui mufakat dan demokrasi. Di samping itu, simbol empat jari menggambarkan asa kekuatan politik baru melawan politik dinasti.


(apu/ahr)


Hide Ads