Prabowo Singgung Orang Tak Mengerti Strategi Jokowi: Katanya Pintar

Prabowo Singgung Orang Tak Mengerti Strategi Jokowi: Katanya Pintar

Afzal Nur Iman - detikJateng
Minggu, 28 Jan 2024 18:52 WIB
Rombongan kirab Prabowo-Gibran berjalan menuju panggung utama di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Minggu (28/1/2024).
Rombongan kirab Prabowo-Gibran berjalan menuju panggung utama di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Minggu (28/1/2024). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Dalam kampanye akbar di Semarang, capres nomor urut dua Prabowo Subianto sempat menyinggung seseorang yang tak mengerti strategi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang yang disinggung Prabowo disebut orang yang katanya pintar.

"Saudara-saudara sekalian strategi yang telah dirintis oleh Pak Joko Widodo adalah benar. Strateginya benar tapi masih ada, masih ada orang Indonesia yang katanya pintar tapi tidak mengerti," kata Prabowo saat orasi di hadapan pendukungnya di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (28/1/2024).

Dia kemudian menyebut orang itu tak mau membela rakyatnya. Bahkan Prabowo menyinggung orang pintar itu dengan kata keminter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Katanya pintar tapi tidak mau membela rakyatnya sendiri, katanya pintar tapi keminter dan minter-minterin, saking pintarnya, pintar ngibul, pinter bohong, pintar maling," sambungnya.

Hal itu disampaikan Prabowo setelah dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Menurutnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo berhasil mengamankan itu semua.

ADVERTISEMENT

"Tapi perjuangan Pak SBY diteruskan Pak Joko Widodo, bagaimana kekayaan itu diamankan dan dikelola untuk dinikmati untuk seluruh rakyat Indonesia dan itu tekad saya itu janji saya, itu sumpah saya," kata Prabowo.

Dia mengaku ingin melihat rakyat Indonesia sejahtera. Dia berharap sebelum ajal menjemput, bisa melihat tak ada lagi kemiskinan di Indonesia.

"Bukan jabatan, yang saya cari bukan pangkat, yang saya cari saya ingin lihat rakyat saya sejahtera. Saya telah bersumpah memberi jiwa raga saya untuk rakyat saya. Saya berkali-kali sudah mau mati untuk Republik ini karena itu di ujung umur hidup saya, saya tidak rela melihat masih ada orang miskin di Republik Indonesia," ujarnya.




(afn/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads