Jenazah Yuda Bagus Setiawan (32) yang tewas diduga menjadi korban penembakan di Tohudan, Colomadu, Karanganyar dimakamkan di Boyolali. Isak tangis pecah saat jenazah dibawa keluar dari rumah duka di Dukuh Bulakan, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Jenazah Yuda diberangkatkan ke pemakaman pukul 16.30 WIB. Dia dimakamkan di pemakaman umum Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono. Ratusan anggota ormas Islam dan pelayat ikut mengantar korban ke pemakaman.
Mertua korban, Suryanto, mengaku mendapat kabar meninggalnya menantunya itu pada sekitar waktu subuh. Namun karena apa, pihaknya tidak tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau subuh itu saya baru dapat kabar. Saya dibel (ditelepon) anak saya yang di Cirebon," kata Suryanto di rumah duka Sabtu (27/1/2024).
Dia mendapat kabar bahwa Yuda meninggal di Colomadu. Namun karena apa, dia tak mengaku tak mendapat informasi.
Menurut dia, korban menempati rumah di Dukuh Bulakan, Desa Bendan itu baru sekitar dua minggu. Pekan depan rencananya baru mau keliling kenalan dengan warga sekitar.
Sementara itu Ketua Brigade Umar bin Khattab, Sulistyo budi, menjelaskan kronologi peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya korban. Pada Jumat (26/1) malam, anggotanya melakukan kegiatan untuk membubarkan sabung ayam di Tohudan, Colomadu, Karanganyar.
Dia mengemukakan, tindakan itu dilakukan setelah mendapat informasi dari warga baik lewat media sosial maupun ke telepon selulernya langsung. Dia mengaku menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengirim surat ke Kapolres Karanganyar.
"Ditunggu 5 hari nggak ada respons dan tidak ada telepon masuk karena di situ tak tuangkan nomor HP saya. Dengan berdalih itu, teman-teman Brigade Umar Bin Khattab akhirnya mengambil sikap ke sana," jelas Sulistyo saat melayat di rumah duka.
Malam itu, lanjut dia, sebenarnya mau mengecek apakah masih ada kegiatan sabung ayam atau tidak. "Namun kelihatannya ini sudah bocor duluan. Jadi mereka sudah siap. Kita sekitar 50-an orang, yang masuk sekitar 20-30-an orang. Sedangkan dari sana sekitar 100-an orang," kata dia.
Dia juga menyebut, saat terjadi bentrok terdengar suara tembakan. "Ada suara tembakan kalau nggak salah delapan kali," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan Sulistyo, dari pihaknya ada dua orang yang terkena tembak. Selain Yuda juga ada satu lagi yang tertembak di kakinya.
"Mas Yuda itu kayaknya ketinggalan. Ketika kita itu yang kena itu Mas Kipli, kena dua tembakan, kita fokus ke Mas Kipli. Kita bawa, terus kita bubar, kita bawa pulang," papar dia.
"Sampai di rumah kita cek masih kurang satu. Ternyata Mas Yuda. Kita cek, informasi sudah terkapar. Sudah meninggal di TKP," ungkap Sulistyo.
Menurut Sulistyo, Kipli mengalami luka di kaki. Sedangkan Yuda luka di dada.
Pihaknya menuntut supremasi hukum ditegakkan. "Supremasi hukum harus dijalankan. Yang membunuh harus ketemu dan harus dihukum seberat-beratnya. Pertama kasus pembunuhannya, kedua kasus kepemilikan senpi (senjata api), ketiga perjudiannya. Ini harus diusut tuntas," tandas Sulistyo.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial Y, warga Boyolali tewas diduga ditembak orang tak dikenal di Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut.
"Iya dapat laporan tadi malam, namun semua masih dalam proses penyelidikan. Tunggu dulu saja, nanti kalau memang sudah selesai, akan kita sampaikan," kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy saat dimintai konfirmasi awak media, Sabtu (27/1/2024). Jerrold menjawab pertanyaan soal informasi adanya korban tewas diduga ditembak di kawasan Colomadu.
Dari informasi yang dihimpun detikJateng, kasus penembakan tersebut terjadi pada Jumat (26/1) malam. Saat kejadian korban, dan teman-temannya mendatangi salah satu lokasi di kawasan Tohudan.
Kasus tersebut tengah didalami pihak kepolisian. Kapolres masih menunggu informasi valid terkait kasus tersebut. "Masih proses penyelidikan jadi untuk di mana lokasi dan sebagainya, kita harus menunggu data yang valid," ujarnya.
(aku/aku)