Teks Persuasi Adalah: Jenis, Struktur dan Contohnya

Teks Persuasi Adalah: Jenis, Struktur dan Contohnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 23 Jan 2024 14:54 WIB
Ilustrasi teks laporan observasi
Ilustrasi teks persuasi Foto: Getty Images/pablohart
Solo -

Teks persuasi adalah jenis teks yang berusaha membujuk, mengajak, atau memengaruhi pembacanya untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan penulis. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan ajakan, saran, bujukan, atau perintah, didukung oleh argumentasi dan fakta yang memperkuat pesan yang disampaikan.

Ciri khasnya adalah adanya kata-kata yang berupaya mengajak dan memengaruhi pembaca, seperti "sebaiknya," "marilah," "mulailah," "ayo," "janganlah," dan sebagainya. Kamu mungkin sudah sering membaca teks persuasi seperti ini tanpa menyadarinya.

Nah, untuk memperdalam pemahaman tentang teks persuasi, mari simak pembahasan berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-Jenis Teks Persuasi

Dikutip dari skripsi berjudul Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Berdasarkan Media Poster Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sungkai Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 (2011), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, oleh Andi Atmanegara, terdapat 4 jenis teks persuasi, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Persuasi Politik

Persuasi politik digunakan dalam dunia politik oleh mereka yang terlibat dalam urusan pemerintahan. Para ahli politik sering menggunakan jenis persuasi ini untuk tujuan politik dan negara.

ADVERTISEMENT

2. Persuasi Pendidikan

Persuasi pendidikan digunakan oleh individu di bidang pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Seorang guru dapat menggunakan persuasi ini untuk memotivasi muridnya agar rajin belajar dan senang membaca. Motivator atau inovator pendidikan juga dapat memanfaatkan persuasi ini dengan mengenalkan konsep-konsep pendidikan baru.

3. Persuasi Advertensi/Iklan

Persuasi iklan digunakan di dunia bisnis untuk mempromosikan produk atau jasa tertentu. Melalui persuasi iklan, tujuannya adalah membuat konsumen mengenal, menyukai, dan berkeinginan memiliki barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan.

4. Persuasi Propaganda

Persuasi propaganda menyampaikan informasi dengan tujuan agar pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk melakukan sesuatu. Tujuan akhir dari persuasi propaganda adalah membuat pembaca atau pendengar menerima ajakan persuasi tersebut.

Struktur Teks Persuasi

Mengutip buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Erwan Rachmat, struktur teks persuasi terdiri dari 4 hal berikut ini:

  1. Pengenalan isu, yaitu pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraan.
  2. Rangkaian argumen, yaitu berupa sejumlah pendapat penulis/pembaca terkait dengan isu dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini, dikemukakan pula fakta untuk memperkuat argumen-argumen.
  3. Pernyataan ajakan, yaitu sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan agar pembaca/pendengar untuk melakukan sesuatu.
  4. Penegasan kembali, yaitu bagian akhir untuk menegaskan kembali pernyataan-pernyataan sebelumnya. Biasanya, bagian ini ditandai oleh ungkapan-ungkapan, contohnya 'dengan demikian' dan 'oleh karena itu'.

Contoh Teks Persuasi

Untuk lebih memahami tentang teks persuasi, mari simak beberapa contoh yang akan diberikan di bawah ini.

1. Contoh Teks Persuasi #1: Jamban Komunal Solusi Pencemaran Tinja Sungai Martapura

Kondisi air Sungai Martapura, baik di wilayah Kabupaten Banjar, maupun di wilayah Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan yang terlihat bersih tidak berarti bisa langsung dikonsumsi tanpa direbus terlebih dahulu sebab bisa-bisa terkena diare. Masalahnya kandungan bakteri e-coli di sungai yang berhulu di Pegunungan Meratus dan bermuara di Sungai Barito Kota Banjarmasin tersebut begitu tinggi setelah tercemar berat kotoran manusia (tinja).

Hal itu terjadi setelah sekian lamanya kebiasaan (budaya) masyarakat membuang air besar ke sungai, lalu bermunculanlah ratusan bahkan ribuan buah jamban terapung di sisi kanan dan kiri sungai yang menjadi tumpuan kehidupan masyarakat setempat itu. Masyarakat sudah terbiasa masuk jamban lalu membuang air besar dengan mudah jatuh ke sungai, dengan mudah pula memanfaatkan air sungai untuk membersihkan badan setelah buang hajat tersebut.

Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Banjar, Boyke W. Triestianto, S.T., M.T. dari Kota Martapura hingga ke Desa Lok Baintan terdapat deretan jamban terapung di atas air, jumlahnya sudah mencapai 2800 buah. Menurut Boyke, dengan jumlah jamban terapung sebanyak itu bila satu jamban setiap harinya dipakai untuk buang air besar antara 10 hingga 15 penduduk, maka kawasan tersebut setiap harinya tercemar antara 10 hingga 14 ton tinja manusia. Itu hanya kawasan tersebut.

Padahal, jamban terapung juga terlihat di mana-mana di sungai Martapura itu, maka sudah bisa dibayangkan berapa besar pencemaran tinja terhadap lingkungan di kawasan itu. Wajar bila kawasan tersebut begitu tinggi kandungan bakteri e-coli.

E-coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia.

Menurut Kepala Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah Banjarmasin, kandungan bakteri e-coli di sungai Martapura, khususnya di Banjarmasin sudah tercatat 16.000 PPM, sementara batas baku mutu hanya 30 PPM. Begitu tingginya pencemaran tinja di wilayah ini.

Hal itu karena kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Martapura membuang seenaknya tinja ke sungai sehingga air yang mengalir ke Banjarmasin ini tercemar bakteri yang berasal tinja tersebut.

Kasus diakibatkan pencemaran e-coli, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel, menunjukan kasus diare terjadi pada 7,71/1000 penduduk dengan angka kematian 0,27/100.000 penduduk. Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan Badan Lingkungan Hidup Daerah Pemerintah Provinsi Kalsel, Ninuk Murtini, pernah pula mengatakan dari hasil pemeriksaan kondisi air sungai beberapa titik, hasilnya sebagian besar air sungai tercemar dengan rata-rata kandungannya di atas ambang batas.

Bukan hanya e-coli, pencemaran sungai tersebut antara lain, untuk kandungan mangan atau Mn seharusnya hanya 0,1 miligram tapi berdasarkan hasil penelitian di Sungai Barito mencapai 0,3135 miligram atau jauh di atas ambang batas. Titik terparah berada di Sungai Barito di sekitar Pasar Gampa Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Selain itu, di Hilir Pulau Kaget pencemaran mencapai 0,2097 miligram dan Hulu Kuripan atau di sekitar kantor Bupati Barito Kuala mencapai 0.2029 miligram. Menurut Ninuk, pemeriksaaan tidak hanya dilakukan di Sungai Barito, tetapi di sungai lainnya dengan total pengambilan sampel sebanyak 29 titik, yaitu enam titik di sungai Barito, enam titik sungai Martapura, dan tujuh titik di Sungai Negara.

Tingkat pencemaran tinja yang sudah mengancam kesehatan warga tersebut, telah melahirkan keinginan banyak pihak untuk mencarikan solusinya, antara lain melalui program pembangunan jamban komunal. Jamban komunal adalah jamban umum yang bisa digunakan secara bersama oleh warga membuang air besar, Letaknya di daratan bukan di sungai, di lokasi pemukiman yang berpenduduk dengan kepadatan sedang sampai tinggi, yakni 300-500 orang per hektar.

Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Banjar, pihaknya sudah menganggar sejumlah dana untuk pembuatan jamban sekaligus MCK komunal di beberapa tempat. Selain itu, pihaknya juga memperoleh dana dari sumbangan pemerintah Australia sebesar Rp1,2 miliar dalam upaya penanggulangan jamban tersebut. Pemerintah Provinsi Kalsel sendiri segera pula membangun seribu jamban di daratan untuk mengatasi masalah tingginya pencemaran bakteri e-coli yang berasal dari tinja manusia.

Program pembangunan seribu jamban ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui minimalisasi pencemaran sungai dari bakteri yang disebabkan oleh sampah rumah tangga dan bakteri e-coli. Sebagaimana diketahui, sungai merupakan tumpuan hidup masyarakat Banjarmasin sejak dulu hingga sekarang, hampir sebagian besar kegiatan warga Banjarmasin tidak terlepas dari sungai. Kegiatan tersebut mulai dari mencuci, memasak, mandi, transportasi hingga kegiatan ekonomi dilakukan di sungai.

Dengan adanya program seribu jamban komunal ditambah berbagai kampanye lingkungan dan kebersihan sungai diharapkan budaya jamban yang melahirkan pencemaran bakteri e-coli di Sungai Martapura dan Barito Kalsel bisa teratasi.

2. Contoh Teks Persuasi #2: Iklan Roti Lezat

Makanan merupakan kebutuhan primer manusia. Makanan membantu manusia untuk tumbuh dan berkembang. Saat ini, jangan lagi memandang kegiatan makan sebagai asal kenyang saja. Makanan harus mengandung banyak nutrisi dan gizi.

Kini, ada produk roti baru yang memanjakan lidah dan selera masyarakat, yaitu roti "Lezat". Anda tidak perlu repot-repot membawa bekal dan tempat makanan yang tidak praktis. Cukup menelepon ke telepon bebas pulsa 345677, roti baru siap diantar ke mana saja Anda inginkan.

Roti "Lezat" terbuat dari gandum pilihan yang kaya akan karbohidrat dan vitamin sebagai sumber tenaga untuk melakukan aktivitas harian Anda. Roti "Lezat" tersedia dalam berbagai varian dan rasa, Jadi, mulai saat ini, beralihlah ke roti "Lezat" yang kaya nutrisi dan gizi. Ayo, belilah roti "Lezat" di toko-toko roti dan kue atau supermarket terdekat! Rasakanlah nikmatnya roti bernutrisi nan lembut!

3. Contoh Teks Persuasi #3: Pantai Parangtritis Aman untuk Wisatawan
Peristiwa atau kejadian hilangnya wisatawan saat berada di Pantai Parangtritis selalu dihubungkan dengan peristiwa mistis, yaitu karena Ratu Pantai Laut Selatan meminta tumbal. Sebenarnya, ada penjelasan ilmiah di balik peristiwa itu. Peristiwa tersebut terjadi akibat rip current, yaitu arus balik yang terjadi karena arus datang berbentuk tegak lurus dengan garis pantai dan menemui garis pantai yang melengkung. Arus balik ini berkecepatan mencapai 80 kilometer per jam sehingga sangat kuat dan mematikan.

Selain itu, di sepanjang pantai itu terdapat banyak palung atau pusaran air yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering menimbulkan banyak korban. Dengan demikian, selayaknya masyarakat tidak mempercayai hal-hal bersifat mistis, tetapi harus selalu berpikir logis.

Jadi, mulai sekarang, berhati-hatilah saat berada di Parangtritis! Pantai Parangtritis tidak berbahaya dan aman selama para wisatawan selalu waspada dan mematuhi petunjuk pengelola kawasan pantai.

Demikian penjelasan lengkap mengenai teks persuasi, lengkap dengan pengertian hingga contohnya. Semoga bermanfaat!




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads