Musim Grubugan di Selo Boyolali, Jarak Pandang Terbatas gegara Kabut

Musim Grubugan di Selo Boyolali, Jarak Pandang Terbatas gegara Kabut

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 19 Jan 2024 18:15 WIB
Kabut tebal turun saat hujan disertai angin kencang di jalur wisata Solo - Selo - Borobodur (SSB) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/1/2024).
Kabut tebal turun saat hujan disertai angin kencang di jalur wisata Solo - Selo - Borobodur (SSB) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/1/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Masyarakat pengguna jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) di wilayah Selo, Kabupaten Boyolali, diimbau agar lebih hati-hati. Pasalnya, daerah di lereng Gunung Merapi-Merbabu itu saat ini sedang dilanda cuaca ekstrem.

"Sudah dua hari ini wilayah Selo turun hujan tanpa henti disertai angin kencang. Kabut juga cukup tebal. Warga di sini menyebutnya musim grubugan," kata Kapolsek Selo, Iptu Kiryanta, Jumat (19/1/2024).

Pantauan detikJateng dari siang hari tadi hingga petang ini, wilayah Kecamatan Selo terus diguyur hujan disertai angin kencang. Kabut juga turun cukup tebal. Jarak pandang pun terbatas, berkisar 5 - 50 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabut tebal turun saat hujan disertai angin kencang di jalur wisata Solo - Selo - Borobodur (SSB) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/1/2024).Kabut tebal turun saat hujan disertai angin kencang di jalur wisata Solo - Selo - Borobodur (SSB) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/1/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng

Menurut Kiryanta, musim grubugan biasanya bisa berlangsung selama lima hari. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada dan hati-hati selama kondisi cuaca ekstrem. Sebab, Selo termasuk daerah rawan longsor saat curah hujan tinggi, termasuk di jalur SSB atau jalan Boyolali-Magelang.

"Di sini banyak tebing-tebing yang rawan longsor. Kabut juga tebal, sehingga jarak pandang sangat dekat, bahkan kadang sampai 5 meter sampai 7 meter," pungkasnya.




(dil/aku)


Hide Ads