Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng angkat bicara soal penilaian Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, terhadap pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum lama ini.
Dalam pidatonya pada Jumat (12/1), dilansir detikNews, AHY mengatakan partainya tetap memperjuangkan perubahan dan perbaikan seraya melanjutkan hal yang baik. Menurut Adi Prayitno, pidato AHY itu terlihat menimbulkan kegalauan, utamanya terkait posisi politik Demokrat.
"Pidato yang terlihat galau. Terutama dari positioning politik Demokrat. Satu sisi Demokrat hati dan pikirannya penuh dengan semangat perubahan, selalu mengambil jarak berseberangan dengan Jokowi, tapi sisi lainnya Demokrat harus berkompromi dengan realitas politik mendukung Prabowo-Gibran yang notabenenya adalah replika politik Jokowi," kata Adi kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui wartawan di Temanggung, Selasa (16/1), Andi Mallarangeng menepis penilaian Adi Prayitno tersebut.
"Nggak galau, justru Demokrat konsisten sebagai partai di luar pemerintahan. Kami di luar pemerintahan, kami adalah partai yang mengusung perubahan dan perbaikan, kami konsisten dari dulu," kata Andi seusai mendampingi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu para kader Partai Demokrat di Gedung Pemuda Temanggung, Selasa (16/1/2024).
"Bandingkan dengan partai-partai lain yang katanya bicara perubahan, tapi dia punya menteri-menteri dalam pemerintahan, masuk dalam pemerintahan. Kalau kami tidak," sambung Andi.
Diketahui, dalam Pilpres 2024, Partai Demokrat masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerindra, Golkar, PAN dan parpol lainnya. KIM mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Bagi kami Pak Prabowo itu adalah titik temu antara yang ingin keberlanjutan dan ingin perubahan seperti kami. Karena itu suara Pak Prabowo naik, karena di situ berkumpul suara-suara yang menginginkan keberlanjutan dan juga yang menginginkan perubahan. Bagi kami, keberlanjutan perubahan dan perbaikan sesuatu yang biasa. Kami konsisten, kami partai oposisi di luar pemerintahan," ujar Andi.
Pidato AHY soal Perubahan
Sebelumnya, AHY dalam pidatonya mengatakan bahwa dirinya menerima pertanyaan dari masyarakat saat berkunjung ke beragam daerah. Menurutnya, masyarakat bertanya apakah Demokrat masih tetap memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan usai mendukung calon presiden Prabowo Subianto.
"Muncul pertanyaan dari masyarakat, apakah Demokrat masih bisa memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan. Seraya melanjutkan yang sudah baik. Sementara tidak ada kader Demokrat yang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," kata AYH, dalam pidatonya, Jumat (12/1).
AHY menyatakan bahwa agenda perubahan dan perbaikan masih dilakukan meski Demokrat saat ini berkoalisi dengan partai pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia pun menyinggung semua koalisi capres ada partai pendukung pemerintah Jokowi.
"Jawabannya tetap bisa dilaksanakan, karena faktanya, hampir di semua koalisi ada unsur pemerintahan, dan unsur di luar pemerintahan, artinya posisi kita sama saja," ucapnya.
AHY menekankan bahwa dia telah bicara dengan Prabowo Subianto capres yang diusungnya, soal agenda perubahan dan perbaikan itu. Prabowo kata AHY, telah bersepakat mewadahi aspirasi dari PD tersebut.
"Pada prinsipnya Bapak Prabowo mewadahi pemikiran Partai Demorkat untuk melakukan agenda perubahan dan perbaikan seraya melanjutnya yang hal-hal yang telah baik," lanjut AHY.
Baca juga: Respons SBY soal Isu Pemakzulan Jokowi |
Penilaian Adi Prayitno soal pidato AHY di halaman selanjutnya.