- Pengertian Periodisasi
- Tujuan Periodisasi 1. Memberikan gambaran keseluruhan mengenai peristiwa 2. Menyederhanakan sejarah yang kompleks 3. Sebagai dasar cerita sejarah 4. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
- Contoh Periodisasi Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo Zaman Kuno Zaman Baru Periodisasi menurut Moh. Yamin
- Periodisasi dalam sejarah Indonesia 1. Zaman praaksara 2. Zaman aksara
Sejarah terkadang dianggap oleh sebagian orang sebagai subjek yang membosankan. Hal ini mungkin terkait dengan persepsi bahwa sejarah melibatkan peristiwa yang sangat panjang, seringkali mencakup ribuan tahun, dan memiliki begitu banyak detail. Untuk membuat sejarah lebih mudah dipahami dan menarik, diperlukan konsep berpikir periodisasi.
Pada kenyataannya, ketika kita mencoba merangkum perjalanan manusia selama ribuan tahun dalam satu narasi yang utuh, peristiwa-peristiwa ini seringkali menjadi berantakan dan tercampur antara satu dengan yang lain. Ini dapat membuat sejarah tampak seperti daftar panjang peristiwa yang tak berujung dan tidak memiliki makna yang jelas.
Periodisasi adalah alat penting dalam studi sejarah yang memungkinkan kita untuk membagi perjalanan sejarah menjadi periode waktu yang lebih terkelola. Dengan cara ini, sejarah dapat dipandang dalam segmen-segmen yang lebih kecil, dimana peristiwa-peristiwa dalam setiap periode memiliki ciri-ciri dan konteks yang khas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detikJateng rangkumkan penjelasan mengenai konsep berpikir periodisasi dalam sejarah, dikutip dari 'Buku Sejarah Indonesia' (2021) karya Fatayat Ridlo Mintarsih.
Pengertian Periodisasi
Periodisasi adalah pengelompokan waktu atau pembabakan dalam studi sejarah. Biasanya, periodisasi sejarah didasarkan pada peristiwa aktual atau momen khusus. Periodisasi merupakan cara untuk mengelompokkan berbagai peristiwa dalam sejarah.
Karena peristiwa-peristiwa tersebut seringkali sangat kompleks, mengklasifikasikannya berdasarkan jenis dan bentuknya menjadi suatu kebutuhan. Setelah peristiwa-peristiwa tersebut diklasifikasikan, mereka dapat disusun dalam suatu rangkaian kronologis.
Berpikir periodisasi dalam sejarah dapat diartikan sebagai cara berpikir dengan menggunakan urutan waktu secara kronologis terkait dengan peristiwa-peristiwa dalam sejarah. Ini membantu sejarawan dan peneliti untuk memahami perkembangan sejarah dengan lebih baik, mengidentifikasi tren, perubahan, dan peristiwa penting dalam sejarah manusia.
Secara etimologis, istilah "kronologi" berasal dari bahasa Yunani, dengan "chronos" yang berarti waktu dan "logos" yang berarti ilmu, sehingga "kronologi" berarti ilmu tentang waktu. Dalam konteks umum, kronologi merujuk pada urutan peristiwa dari yang paling awal hingga yang paling terbaru.
Tujuan Periodisasi
Berikut adalah beberapa tujuan dari periodisasi:
1. Memberikan gambaran keseluruhan mengenai peristiwa
Salah satu tujuan utama periodisasi adalah untuk memberikan gambaran komprehensif atau menyeluruh tentang peristiwa dan perkembangan sejarah. Ini membantu dalam melihat sejarah secara menyeluruh dan mengidentifikasi titik-titik penting.
2. Menyederhanakan sejarah yang kompleks
Sejarah seringkali panjang dan kompleks. Dengan membagi menjadi periode-periode tertentu, periodisasi membantu menyederhanakan kisah sejarah, membuatnya lebih mudah diakses dan dimengerti oleh orang banyak.
3. Sebagai dasar cerita sejarah
Dengan mengorganisasi peristiwa dalam periode waktu tertentu, periodisasi menyediakan dasar untuk merancang narasi sejarah. Ini memungkinkan pembuat sejarah untuk membangun cerita sejarah yang koheren dan mudah diikuti.
4. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
Salah satu tujuan penting periodisasi adalah menyajikan cerita sejarah secara kronologis. Ini memungkinkan kita untuk melihat bagaimana peristiwa-peristiwa tertentu berkembang seiring waktu dan bagaimana satu periode mempengaruhi periode berikutnya.
Contoh Periodisasi
Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
Beliau berpendapat bahwa "Sebagai dasar bagi babakan (periodisasi) adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau". Berikut ini adalah contoh periodisasi sejarah Indonesia menurut Sartono Kartodirdjo:
Zaman Kuno
- Masa kerajaan-kerajaan tertua
- Masa Sriwijaya (dari abad VII-XIII atau XIV)
- Masa Majapahit (dari abad XIV-XV).
Zaman Baru
- Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI)
- Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX)
- Masa pergerakan nasional (abad XX)
- Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945).
Periodisasi menurut Moh. Yamin
Moh. Yamin dalam bukunya "6000 Tahun Sang Merah Putih", membuat babakan waktu atau periodisasi sejarah Indonesia sebagai berikut.
- Zaman Proto Historis, dari permulaan Tarikh Masehi sampai ke Abad VII
- Zaman Sriwijaya - Syailendra (abad VII - XII)
- Zaman Singasari - Majapahit (Abad XIII-XVI)
- Zaman Penyusunan Kemerdekaan Indonesia sejak XVI-XIX.
Periodisasi dalam sejarah Indonesia
Dalam sejarah Indonesia, periodisasi dibagi menjadi 2, yaitu zaman pra-aksara dan zaman aksara.
1. Zaman praaksara
Yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak, dan situs.
2. Zaman aksara
Yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga sebagai berikut:
- Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14.
- Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai abad ke-18.
- Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.
Demikian penjelasan mengenai konsep periodisasi dalam sejarah. Periodisasi adalah alat penting dalam sejarah yang membantu kita merangkum, menyederhanakan, dan menganalisis sejarah dengan lebih baik. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dil/ams)