.webp)
Kecelakaan yang melibatkan mobil Pajero dan bus PO Haryanto terjadi di Tol Batang, Jawa Tengah, pada 24 Desember 2023. Belakangan, kasus ini viral setelah pihak pemobil, Atika Rahmawati (34), menyebut tidak ada tanggung jawab dari pihak bus. Begini penampakan ringseknya Pajero itu.
Penelusuran detikJateng, kecelakaan itu terjadi di jalur tol A KM 382, masuk wilayah Kabupaten Batang. Kasat Lantas Polres Batang, AKP Wigiyadi mengonfirmasi adanya kecelakaan tersebut.
"KBM Bus Merc Benz PO Haryanto," kata Wigiyadi kepada detikJateng, Kamis (4/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Pajero yang dikemudikan oleh Oshel Arie Hutama (34) warga Pedurungan, Kota Semarang, melaju dari arah barat ke timur. Bersamaan dengan itu, muncul bus PO Haryanto B 7204 VGA, melaju searah.
 Mobil Pajero yang ringsek ditabrak bus PO Haryanto di Tol Batang, Jawa Tengah. Foto diunggah Jumat (5/1/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
"Bus berjalan dari arah barat ke timur, di lajur kiri, melewati jalan lurus, datar, terbuat dari beton baik, cuaca cerah, arus lalu lintas sedang, pagi hari. Sesampainya di TKP diduga pengemudi kurang konsentrasi sehingga menabrak KBM Mitsubishi Pajero Sport yang berjalan searah di depannya di lajur kiri," kata Wigiyadi.
Akibatnya, satu penumpang Pajero mengalami luka, yaitu Atika Rahmawati (34) warga Tembalang, Kota Semarang. Bagian belakang mobil Pajero itu pun ringsek.
"Ada satu korban luka-luka dan dievakuasi ke rumah sakit terdekat di RSI Weleri, Kendal," ujar Wigi. Menurut dia, saat ini kedua belah pihak dalam proses mediasi namun belum menemukan titik terang.
"Ya masih kita tangani kasus ini. Saat ini masih dilakukan mediasi antara keduanya. Mungkin keduanya belum menemukan titik temu," ungkap Wigi.
"Tapi nggak apa apa. Kalau saya profesional, tegak lurus. Silakan mediasi, bicarakan untuk win-win solusi. Kalau kami profesional saja. Kalau nggak ada titik temu ya lanjut ke jalur hukum. Kita profesional dan tegak lurus," sambungnya.
 Mobil Pajero yang ringsek ditabrak bus PO Haryanto di Tol Batang, Jawa Tengah. Foto diunggah Jumat (5/1/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Diberitakan sebelumnya, sebuah unggahan dari seorang pengendara mobil Pajero yang diseruduk bus di Tol Batang, viral di media sosial. Pengendara itu menyebut bus langsung pergi tanpa bertanggung jawab setelah menabrak mobilnya dari belakang.
Peristiwa itu diunggah di TikTok oleh akun @ATRA_aticahrahma. Dia juga mengunggah beberapa foto yang menunjukkan kondisi mobilnya yang ringsek.
Bos PO Haryanto Buka Suara
Ditemui di garasinya di Kudus, pemilik PO Haryanto, Haji Haryanto mengatakan pihaknya menyelesaikan kecelakaan tersebut secara baik-baik. Pihaknya juga telah membesuk pengendara mobil Pajero yang sempat dirawat di rumah sakit.
"Orang-orang saya baik-baik semua, datang besuk dia, kecelakaan ini tidak bisa langsung selesai hari itu, selesaikan dulu di kantor polisi bagaimana ada penyidiknya, kita tidak bisa sepihak, harus ganti kan apalagi ganti minta berlebihan, negara kita negara hukum," kata Haryanto, Jumat (5/1/2024).
Haryanto juga membantah jika busnya kabur usai menabrak mobil Pajero. Menurutnya, bus itu usai menabrak mobil di depannya lalu mencari jalur yang aman. Sebab lokasi kejadian di jalan tol. Pengendara disebutnya tidak bisa berhenti seenaknya.
 Mobil Pajero yang ringsek ditabrak bus PO Haryanto di Tol Batang, Jawa Tengah. Foto diunggah Jumat (5/1/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
"Kalau sampai sopir saya kabur, nggak benar itu, dia itu fitnah, kan mobil itu nabrak dari belakang, otomatis kita dari jalan tol tidak boleh sembarangan, kita cari posisi aman, itu mobil 100 meter dari dia (pengendara Pajero), kita berhenti kita bantu," terang Haryanto.
Haryanto menambahkan, pihak manajemen hari ini kembali ke Polres Batang untuk melakukan mediasi dengan pengemudi Pajero. Haryanto menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.
"Hari ini kita datang ke kantor polisi, untuk melakukan mediasi," ujarnya.
"Orang saya sudah ketemu dengan pihak pengendara Pajero, mungkin mintanya berlebihan, makanya kita minta untuk diselesaikan di kantor polisi, negara kita negara hukum," sambung Haryanto.
(dil/rih)
