Pantauan detikJateng di lokasi, tampak tepian teralis di atap ruang kelas itu rusak dan menjuntai. Plastik penadah hujan di kantin juga tampak rusak, sedangkan banner kantin juga terlepas.
Guru Olahraga SDN Dukuhan Kerten sekaligus saksi mata di lokasi, Firmansyah mengatakan, hujan angin siang tadi sempat membuat sebagian atap terbawa angin. Saat itu, para murid sudah dievakuasi ke aula dan kelas di lantai dasar yang dirasa aman.
"Begitu hujan besar, anak sudah dievakuasi ke lantai paling bawah yang aman, supaya nggak ada korban. Jadi kebetulan untuk korban, anak-anak ataupun yang lain nggak ada, sebenarnya kerugiannya materi saja," kata Firman kepada awak media di lokasi, Rabu (3/1/2023).
Hujan beserta angin itu mengakibatkan pohon tumbang. Ironisnya pohon itu jatuh mengenai atap ruang kelas 1 dan kantin sekolah.
"Kerusakannya satu unit kantin, rumah penjaga, yang roboh. Kelas 1 yang bagian depan ini, selasar, 2 kelas, kelas 1 semua," jelasnya.
![]() |
Firman menerangkan pihaknya langsung mengevakuasi para murid sehingga tak ada korban jiwa. Begitu juga dengan ibu kantin yang berhasil menyelamatkan diri sebelum atap kantin roboh.
"Begitu hujan lebat, kelihatan angin, (murid) sudah dievakuasi ke aula yang atapnya kan dari beton, kemungkinan untuk anak-anak tertimpa barang, sesuatu yang berbahaya kita minimalisir," terangnya.
"Jadi begitu roboh juga nggak ada orang, cuma tinggal ibu kantin saja itu yang dalam kantin. Mau keluar, pas roboh. Kebetulan alhamdulillah nggak apa-apa," sambungnya.
Firman mengatakan pohon tumbang terjadi usai salat zuhur sehingga tidak mengganggu waktu pembelajaran. Ratusan murid yang berada di 3 lantai sekolah itu langsung dievakuasi agar keluar dari kelas dan turun ke lantai dasar.
Firman mengatakan pembelajaran akan tetap berjalan secara normal karena tak ada kerusakan di dalam kelas.
"Kalau pun itu kurang kondusif, masih ada ruang aula untuk bisa menggantikan ruang kelas 1 itu. Kalau lihat kondisi masih layak pakai, hanya selasar saja yang rusak," ujarnya.
(ams/ahr)