Lebih dari 21.000 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza

Internasional

Lebih dari 21.000 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza

Novi Christiastuti - detikJateng
Kamis, 28 Des 2023 14:01 WIB
Militer Israel terus melancarkan serangan ke Gaza. Tangisan keluarga korban di Gaza pun tak kunjung mereda hingga saat ini.
Militer Israel terus melancarkan serangan ke Gaza. Tangisan keluarga korban di Gaza pun tak kunjung mereda hingga saat ini. Foto: AP Photo/Hatem Ali
Solo -

Lebih dari 21.000 orang tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza sejak awal Oktober lalu. Terbaru, dilaporkan sedikitnya ada 195 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut dalam 24 jam terakhir.

Dilansir detikNews dari Reuters dan Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), dalam laporan terbarunya Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan sedikitnya 21.110 orang tewas akibat serangan-serangan Israel di Gaza. Diketahui, perang itu berkecamuk pada 7 Oktober lalu setelah Hamas menyerang Israel.

Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, sebanyak 55.243 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel. Angka-angka yang dilaporkan otoritas kesehatan Gaza itu mencakup sedikitnya 195 orang yang tewas dan 325 orang yang terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu pasukan militer Israel terus menyerang Jalur Gaza melalui darat, laut dan udara. Upaya untuk menjangkau para korban sipil pun terhambat karena pemadaman telekomunikasi di sebagian besar daerah kantong Palestina itu.

Dari catatan detikNews, Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak Hamas melakukan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023. Menurut otoritas Tel Aviv, sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan itu. Adapun lebih dari 240 orang lainnya disandera.

ADVERTISEMENT

Saat itu Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bersumpah akan memusnahkan Hamas dengan terus melancarkan serangan besar-besaran yang menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza.

Pihak Israel menyatakan mereka melakukan apa pun demi melindungi warga sipil di Jalur Gaza dan menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil dengan melakukan operasi di tengah-tengah area permukiman sipil. Kelompok Hamas telah membantah tuduhan itu.

Sedangkan Amerika Serikat (AS), selaku sekutu terdekat Israel, terus menyerukan Tel Aviv untuk melakukan lebih banyak hal demi mengurangi kematian warga sipil akibat apa yang disebut oleh Presiden Joe Biden sebagai "pengeboman tanpa pandang bulu".




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads