7+ Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Jitu Menjawabnya agar HRD Terkesan

7+ Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Jitu Menjawabnya agar HRD Terkesan

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Rabu, 27 Des 2023 12:28 WIB
A young attractive asian woman is interviewing for a job. Her interviewers are diverse. Human resources manager conducting job interview with applicants in office
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Getty Images/iStockphoto/Phawat Topaisan
Solo -

Salah satu tahapan yang wajib dilalui oleh kandidat pelamar kerja adalah wawancara atau interview. Agar tidak gugup, sebaiknya persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan interview kerja yang sering diberikan oleh HRD.

Pertanyaan yang diajukan oleh HRD umumnya akan menggali potensi diri kandidat. Oleh karena itu, jawablah dengan jujur tapi tetap meyakinkan. Ini adalah salah satu trik untuk membuat HRD terkesan.

Kali ini, detikJateng merangkum beberapa pertanyaan interview HRD yang paling sering muncul dari buku berjudul 'Sukses Menjalani Wawancara Kerja' oleh Dina Astuti, 'Panduan Lengkap Menghadapi Wawancara dan Menaklukkan HRD' karya RR Prima Purnama Sari, S Psi. dan Sony Adam Saputra, S Si. (2022), serta buku 'Rahasia Sukses Seleksi Wawancara' karya Suryana Ekotama (2019). Tentunya lengkap dengan jawaban rahasianya agar HRD lebih terkesan. Mari ungkap rahasianya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan Interview Kerja dan Jawabannya

1. Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?

Untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik, lakukan riset terhadap perusahaan yang detikers lamar. Akses situs resmi perusahaan, pelajari visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

Simpan data penting dan cari informasi dari orang dalam, seperti karyawan saat ini atau yang pernah bekerja di perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Hindari jawaban umum seperti 'Saya ingin bekerja di perusahaan ini karena memiliki reputasi yang baik.' Sebaliknya, berikan penjelasan spesifik yang terkait dengan riset Anda. Fokus pada nilai-nilai perusahaan atau proyek-proyek sukses yang menarik bagi Anda.

Dengan jawaban yang terperinci, detikers dapat menunjukkan ketertarikan dan komitmen terhadap perusahaan, meningkatkan peluang sukses dalam proses seleksi.

2. Ceritakan Tentang Diri Anda

Pertanyaan ini mengajukan tantangan untuk merangkum kehidupan kamu dalam waktu singkat, tetapi intinya adalah memberikan wawasan tentang apa yang bisa kamu tawarkan kepada perusahaan.

Fokus pada pencapaian terbaik, identifikasi kekuatan kamu, dan tunjukkan bagaimana kekuatan tersebut dapat memberikan nilai tambah untuk posisi yang kamu lamar. Hindari merangkum CV, tetapi berikan contoh kinerja yang memperkuat minatmu terhadap posisi dan perusahaan tersebut.

Saat menjawab, gunakan kata-kata positif dan relevan dengan dunia kerja, seperti pekerja keras, teliti, dan dapat diandalkan. Jangan lupa sertakan penjelasan singkat tentang bagaimana kata-kata tersebut mencerminkan diri detikers.

3. Apa Kekurangan Anda?

Ketika diminta untuk menjelaskan kelemahan diri, fokus pada kelemahan yang dapat dipahami dan berhubungan dengan pekerjaan. Pilih kelemahan yang tidak merugikan secara signifikan dan sertakan strategi penyelesaiannya. Contohnya:

"Saya memiliki kecenderungan menunda pekerjaan. Untuk mengatasi ini, saya kini membuat jadwal ketat jauh hari sebelumnya dan menetapkan tenggat waktu pribadi."

"Saya terkadang terlalu terfokus pada detail pekerjaan. Sekarang, saya memastikan setiap hari sebelum pulang untuk berpikir secara menyeluruh mengenai pekerjaan saya, membantu mempertahankan prioritas dan berpikir dalam kerangka yang tepat."

"Pengaturan waktu pernah menjadi masalah saya. Sekarang, saya menggunakan agenda dan pengingat di telepon genggam untuk memastikan tugas-tugas terpenuhi, sehingga pengaturan waktu saya lebih baik."

Ingat, pilih kelemahan yang menunjukkan upaya perbaikan dan pertumbuhan pribadi, bukan yang dapat merugikan peluang detikers dalam pekerjaan.

4. Apakah Anda Bersedia Bekerja saat Hari Libur?

Pertanyaan tersebut bertujuan untuk menguji sejauh mana kandidat mengutamakan kepentingan perusahaan dibandingkan kepentingan pribadi, khususnya terkait pembatalan libur atau cuti untuk keperluan perusahaan.

Mayoritas kandidat yang hanya memprioritaskan hak mereka atas libur dan cuti tanpa mempertimbangkan kepentingan perusahaan dianggap kurang sesuai dengan nilai perusahaan.

Sebagai contoh, dalam perusahaan yang menerapkan sistem insentif dan bonus besar, banyak karyawan memilih untuk tetap bekerja selama hari libur untuk mendapatkan keuntungan finansial yang lebih besar daripada sekadar liburan di rumah.

Pertanyaan tersebut diajukan untuk mengidentifikasi kesediaan kandidat untuk membatalkan libur atau cuti jika ada agenda khusus perusahaan, seperti pelatihan, kegiatan outbound, atau rapat kerja pada hari libur.

Penerimaan kandidat baru juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana kandidat dapat mengikuti agenda perusahaan yang umumnya dilaksanakan pada hari libur.

5. Mengapa Anda Keluar dari Perusahaan Sebelumnya?

Pertanyaan tersebut dapat menjadi jebakan, karena jawaban mencerminkan cara berpikir dan kepribadian kandidat. Hindari menjelek-jelekkan pengalaman di perusahaan sebelumnya.

Jika detikers keluar karena perbedaan pendapat, sampaikan dengan jujur tanpa merendahkan orang tersebut. Berikan alasan yang jelas, seperti jarak rumah yang jauh, tanpa mencari-cari alasan. Fokus pada keinginan detikers untuk berkontribusi positif di perusahaan yang dilamar.

6. Berapa Gaji yang Anda Harapkan?

Dalam wawancara kerja, pertanyaan mengenai gaji seringkali menjadi momen krusial. Menjawab pertanyaan ini memerlukan persiapan dan teknik khusus. Pertama, penting untuk mempertimbangkan informasi tentang profil perusahaan, apakah perusahaan tersebut memberikan gaji tinggi atau rendah.

Cari juga informasi dari kenalan yang bekerja di sana. Kedua, pertimbangkan kebutuhan kamu, termasuk ongkos transportasi dan uang makan, agar dapat memberikan jawaban yang realistis dan memadai. Persiapkan jawaban dengan cermat untuk memberikan kesan profesional dan menghindari kesalahpahaman.

7. Apakah Anda Siap untuk Mengaktifkan HP Selama 24 Jam?

Pertanyaan ini umumnya ditujukan untuk kandidat level staf, manajerial, dan eksekutif. Mengaktifkan ponsel 24 jam menunjukkan keterlibatan dan sense of belonging terhadap perusahaan.

Beberapa kandidat terkadang menolak dengan alasan pribadi, padahal hanya mengaktifkan tanpa harus menjawab panggilan atau pesan.

Karyawan "key person" yang mengaktifkan ponsel 24 jam dapat lebih terhubung dengan perusahaan, memberikan keuntungan karier, dan memperluas jaringan dengan level direktur atau manajer. Jadi, jawablah pertanyaan ini dengan pertimbangan yang matang.

8. Apa Tantangan dalam Bekerja Tim dan Bagaimana Anda Mengatasinya?

Terdapat banyak tantangan yang muncul ketika bekerja dalam sebuah tim, seperti menangani berbagai sudut pandang, menavigasi jadwal individu, atau mengakomodasi anggota tim yang sulit bekerja sama.

Sebaiknya, fokus pada satu tantangan, misalnya anggota tim yang sering melewati batas waktu atau gagal memenuhi komitmen, lalu tawarkan solusi yang jelas untuk mengatasi masalah tersebut.

Sebagai contoh, detikers dapat mengatur pertemuan status mingguan untuk membahas kemajuan tim atau menetapkan batas waktu yang lebih pendek agar batas waktu jangka panjang tetap terpenuhi.

9. Bagaimana Cara Anda Menghadapi Rekan Kerja yang Negatif?

Setiap orang harus berurusan dengan rekan kerja yang negatif, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah tetap positif. Detikers dapat mencoba membangun hubungan dengan rekan kerja tersebut atau berusaha untuk terhubung dengannya dengan cara tertentu.

Namun, saat sikap kamu dihadapi dengan dingin, detikers harus tetap mempertahankan sikap positif. Di atas semua itu, tekankan bahwa kamu tidak akan pernah membiarkan negativitas rekan kerja memengaruhi pekerjaan atau produktivitasmu sendiri.

Itulah beberapa pertanyaan yang kerap diajukan oleh HRD dalam wawancara kerja dan rahasia untuk menjawabnya. Semoga bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads