Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri pertemuan para kiai di Wisma Halim, Kecamatan Wonosalam, Demak. Cak Imin mengajak agar para kiai yang hadir untuk mendukungnya.
Cak Imin dalam sambutannya memberikan pantun berbahasa Jawa. Ia menyebut bahwa lawan politik dalam Pilpres 2024 ini 'ngeri' atau menyeramkan.
"Enten parikan sayang e boten enak (Ada pantun tapi sayangnya kurang baik). Iwak teri campur kemangi, masio musuhe ngeri ayo imbangi," ujar Cak Imin di Wisma Halim, Demak, Sabtu (23/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buktine nopo iwak teri campur kemangi, musuhe sugih nduwe kekuasaan, insyaallah suara perubahan tak bisa dibendung dan tidak bisa dibeli oleh apapun. Abote perjuangan semoga digampilken oleh Allah SWT," sambungnya.
Ia meminta para kiai dan relawan untuk mendoakan dan menjaga proses pemilihan secara adil. Cak Imin mengajak pendukungnya aktif mengawal Pemilu 2024.
"Kulo nyuwun pandungane panjenengan sedoyo mugi-mugio sak curang curange pemilu suara AMIN tetap selamet dan menang 2024 yang akan datang," terangnya.
"Saya nitip semoga gelora perubahan gelora perbaikan tidak bisa dibendung kita kawal, kita jaga TPS kita, kita jaga suara kita, tidak ada lagi kecurangan, kita jaga netralitas aparat kita, jangan mau diadu domba, jangan mau dipecah belah, insyaallah kita istikamah, di sinilah warisan politik yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Cak Imin juga sempat mengungkap jika tak sabar untuk memimpin bangsa Indonesia. Dia optimistis bisa membuat Indonesia maju lebih cepat.
"Saya dengan Mas Anies itu kalau bahasa Demaknya itu gatel. Kenapa kok gatel, sakjane niku ngurus negoro niki gampang. Sakjane ibarat negoro niki mobil, kecepatannnya bisa 250 km per jam, tapi kok saya lihat lihat gasnya hanya diinjak 100 km per jam. Insyaallah di bawah kepemimpinan AMIN, kita percepat mobil Indonesia sampai 250 km per jam," terangnya.
"Amergi rumusannya gampang, rumusannya itu mewujudkan tatanan kembali ke konstitusi dan spirit dasar negara ini dibangun, kita tidak boleh silau dengan tarikan-tarikan model pembangunan yang kadang melelahkan," ujarnya.
Dia pun menyoroti kondisi dunia pendidikan hingga pesantren yang menilainya kurang diperhatikan. Menurutnya, semua itu masih bisa digas untuk menjadi lebih baik lagi.
"Pembiaran yang kuat selalu menang, yang lemah selalu tidak berdaya, pembiaran keadaan yang tidak diurus, pesantren terlalu lamban untuk berkembang, dunia pendidikan terabaikan dengan sangat mengkhawatirkan, pendidikan mahal, kuantitas pemberdayaan manusia kita masih jauh tertinggal dibanding negara lain, indeks pendidikan kita masih jauh dari negara tetangga kita," sambungnya.
Ia optimistis duetnya dengan Anies Baswedan bisa memajukan negara dari segi pendidikan jadi lebih baik.
"InsyaAllah kali ini, duet guru memperbaiki pendidikan nasional lebih baik lagi," terangnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Demak, Zayinul Fata mengatakan hadirin merupakan alumnus pesantren ternama. Ia meyakini setiap peserta yang hadir memiliki basis massa masing-masing.
"Semua alumnus pesantren ternama hari ini hadir, Lirboyo, Tegalrejo, Ploso, Sarang, Al-Fadhlu wal Fadhilah, dan lain lain," ujar Zayin.
"Saya yakin beliau bliau ini qodim umat di kampung, kalau misalkan beliau bicara A insyaallah umat ikut A," sambungnya.
(ams/ams)