Peta adalah gambaran visual dari bagian atau seluruh permukaan bumi yang menampilkan berbagai fenomena di atas bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Menurut ICA (International Cartographic Association), peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari gambaran bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa.
Di dalam peta, kita dapat menemukan berbagai elemen dari permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, rel kereta api, dataran rendah, dan dataran tinggi. Elemen-elemen tersebut digambarkan dalam bentuk simbol-simbol untuk mempermudah penggunaan peta oleh orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi Peta
Peta memiliki peran penting dalam geografi yang berfungsi untuk:
- Menyajikan lokasi dan posisi suatu wilayah di permukaan bumi.
- Merepresentasikan bentuk dan sebaran berbagai fenomena di permukaan bumi.
- Menggambarkan kondisi fisik dan sosial suatu wilayah.
Peta digunakan untuk mengilustrasikan berbagai fenomena di permukaan bumi. Oleh karena itu, memahami peta dengan baik memerlukan pengetahuan umum yang beragam. Selain dalam bidang geografi, banyak instansi pemerintah dan swasta yang bergantung pada peta. Misalnya, dalam bidang militer, peta sangat vital untuk perencanaan strategi perang, termasuk pergerakan pasukan, intelijen, serangan, pertahanan, dan suplai logistik.
14 Komponen Peta
Komponen peta merupakan unsur-unsur yang membentuk peta dan memberikan keterangan mengenai objek atau fenomena yang digambarkan dalam peta, mengutip dari buku IPS (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) oleh Nana Supriatna, komponen peta terdiri dari:
1. Judul Peta
Judul merupakan identitas suatu peta, umumnya terletak di atas bagian tengah, dan harus mencerminkan isi peta. Dengan adanya judul, pembaca dapat memperkirakan isi peta tersebut. Oleh karena itu judul dibuat sesuai dengan informasi yang disajikan dalam peta. Selain itu, judul peta juga harus mudah dimengerti oleh pembaca.
Judul sebuah peta harus mencakup tiga komponen utama, yaitu tema peta, nama lokasi yang digambarkan, dan tahun pembuatan peta. Tema pada judul peta harus mencerminkan konten peta yang merupakan informasi yang disajikan dalam peta tersebut.
Lokasi pada judul peta dapat berupa nama wilayah administratif atau non-administratif, seperti desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, atau Daerah Aliran Sungai (DAS), dan batas kepulauan, tergantung pada konten peta.
Tahun pada judul peta merupakan tahun informasi yang digambarkan atau tahun pembuatan peta. Khususnya, peta yang menggambarkan data statistik harus mencantumkan tahunnya karena data statistik selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
2. Skala Peta
Skala peta merupakan angka perbandingan yang menunjukkan jarak datar antara peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dibedakan atas tiga jenis, yaitu:
- Skala angka
Skala angka merupakan skala peta yang digambarkan dalam bentuk angka. Skala angka sering disebut skala numerik atau skala pecahan.
- Skala garis
Skala garis merupakan jenis skala peta yang digambarkan dalam bentuk garis. Garis tersebut terbagi ke dalam beberapa bagian dengan ukuran sama besar. Skala garis sering disebut skala grafis.
- Skala verbal
Skala verbal merupakan skala peta yang digambarkan dalam bentuk kalimat
3. Petunjuk Arah
Petunjuk arah merupakan sebuah panduan mengenai arah mata angin, seperti arah utara, selatan, barat, dan timur. Umumnya petunjuk arah dalam peta disimbolkan dengan bentuk tanda panah yang menunjuk ke arah mata angin.
4. Garis Lintang
Garis lintang merupakan garis yang melintang secara horizontal dari barat ke timur dan sejajar dengan garis khatulistiwa (lintang 0Β°). Garis lintang ini berjalan dari 0Β° (meridian utama di Kota Greenwich, Inggris) hingga 180Β° (meridian internasional yang melalui Selat Bering di Samudra Pasifik).
5. Garis Bujur
Garis bujur adalah garis yang membujur dari utara ke selatan dan sejajar dengan sumbu bumi. Garis bujur ini membagi bola bumi menjadi dua belahan. Namun, teks Anda terpotong sebelum selesai.
6. Legenda
Legenda merupakan sebuah keterangan yang menjelaskan tentang simbol-simbol yang digunakan dalam peta. Biasanya, legenda ditempatkan di sudut kiri bawah peta.
7. Garis Tepi
Garis tepi atau bingkai peta adalah batasan yang mengelilingi semua informasi yang terdapat dalam peta. Semua elemen dan komponen peta, termasuk judul, legenda, simbol, dan data lainnya, berada di dalam garis tepi atau bingkai peta. Garis tepi peta berfungsi untuk mengatur dan membatasi ruang visual yang digunakan untuk menampilkan informasi geografis dalam peta tersebut.
8. Lettering/tipe huruf
Lettering merupakan Teknik penulisan huruf atau angka dalam peta. Penggambar huruf dan angka berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada.
9. Tahun Pembuatan
Memuat informasi mengenai tahun peta tersebut dibuat atau pertama kali dicetak, tahun peta sangat penting dicantumkan di dalam peta karena sifat peta yang selalu mengalami perubahan.
10. Simbol Peta
Simbol peta merupakan suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dalam peta. Digunakan untuk menggambarkan simbol, seperti titik, garis, wilayah, warna. Pemilihan simbol dan penggunaannya yang tepat adalah kunci dalam membuat peta yang informatif dan mudah dimengerti oleh pembaca.
11. Warna Peta
Warna peta digunakan untuk mewakili informasi tentang ketinggian tempat atau kedalaman perairan. Sebagai contoh, warna hijau sering digunakan untuk menggambarkan dataran rendah atau area yang lebih rendah, sedangkan warna biru tua digunakan untuk menggambarkan perairan yang dalam.
12. Sumber Peta
Sumber peta merupakan bagian yang berisi informasi mengenai instansi atau lembaga yang bertanggung jawab atas pembuatan peta. Informasi mengenai sumber peta dan tahun pembuatannya biasanya dicantumkan di bagian bawah kanan peta sebagai referensi yang penting bagi pengguna peta.
Informasi ini merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah peta. Tahun pembuatan peta menjadi sangat relevan terutama pada peta yang mencantumkan data yang dapat berubah dengan cepat, seperti jumlah dan sebaran penduduk, pola penggunaan lahan, dan produksi pertanian.
Di Indonesia, terdapat beberapa lembaga yang bertanggung jawab dalam pembuatan peta, termasuk Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi, dan Dinas Hidrologi dan Oseanografi (Dihidros) TNI AL.
13. Inset
Inset merupakan peta kecil yang ditempatkan di dalam peta utama. Inset dapat diletakkan di berbagai posisi, seperti di sisi kiri, sisi kanan, atau di bagian bawah peta utama, sepanjang tepi peta. Tujuan dari pembuatan inset adalah untuk memperbesar objek atau wilayah tertentu yang ada dalam peta utama.
Misalnya, untuk memperbesar detail Kepulauan Talaud dalam peta Provinsi Sulawesi Utara. Inset juga berguna untuk memberikan gambaran lokasi peta utama dalam konteks yang lebih luas, seperti pada peta Kota Surabaya yang dapat memuat inset Jawa Timur.
14. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah metode pemindaian yang digunakan untuk mengubah bentuk lengkung Bumi menjadi bidang datar yang diperlukan agar dapat menggambarkan permukaan yang bulat ke dalam bidang datar.
Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
(par/aku)