Awal Musim Hujan, Hama Penggerek Batang Masih Hantui Petani Klaten

Awal Musim Hujan, Hama Penggerek Batang Masih Hantui Petani Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 02 Des 2023 20:40 WIB
Serangan inser di Desa Mendak, Kecamatan Delanggu.
Serangan inser di Desa Mendak, Kecamatan Delanggu. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Hama penggerek batang padi (scirpophaga incertulas) atau inser menghantui petani di Klaten meskipun sudah memasuki musim hujan. Serangan penggerek membuat pagi menguning.

Di Desa Mendak, Kecamatan Delanggu sekitar 10 petak sawah tanaman padi diserang. Dari pantauan detikJateng, serangan ada yang hanya beberapa meter tetapi ada yang seluruh satu petak menguning.

Akibat serangan, lahan padi yang terserang menyebabkan pemandangan kontras. Yang tidak diserang berwarna hijau tetapi yang diserang menguning dari kejauhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah sebulan. Tapi serangan pindah-pindah," kata Warti, petani penggarap saat dijumpai detikJateng di lokasi, Sabtu (2/12/2023).

Menurut Warti, serangan inser disebabkan karena cuaca masih mendung, panas dan angin. Serangan hama itu memang tidak membuat mati tanaman tetapi meresahkan.

ADVERTISEMENT

"Bisa panen, tidak mati. Tapi panennya hasilnya sedikit, kalau tidak ya panennya mundur bisa empat bulan baru panen," kata Warti.

Untuk mengatasi, sambung Warti, biasanya disemprot obat tetapi sekarang harganya mahal. Cara lain dengan membuat saluran di lahan.

"Dibuat saluran sehingga air tidak menggenangi, karena kalau airnya banyak bisa diserang. Di sini memang tanam tidak bareng," imbuh Warti.

Kades Mendak, Kecamatan Delanggu, Agung Hartana menyatakan padi menguning karena serangan inser. Penyebabnya cuaca hujan setelah kemarau.

"Lama tidak hujan kemudian hujan, nanti kalau hujan siang bisa sembuh. Enggak mati, kemarin punya saya merah semua tiga bulan lalu sekarang sudah panen," jelas Agung saat diminta konfirmasi detikJateng.

Nasib lebih baik di Desa Krecek, Kecamatan Delanggu. Di desa tersebut serangan hanya terjadi pada tanaman di tepi pematang dan hanya satu petak.

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Lilik Nugraharjo menyatakan serangan inser hanya ringan. Inser tidak menyebabkan padi mati.

"Tidak mati, cuma tidak sehat dan hasil produksi mengecil. Serangan tidak banyak," ungkap Lilik.

Data yang dikirimkan Lilik kepada detikJateng menunjukkan serangan inser bulan November skala ringan. Luas total ada 64 hektare dari luas areal tanam 14.000 hektare lebih.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads