Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung ke Kabupaten Sragen pada hari ini. Dirinya mengatakan bahwa tidak ada arahan untuk membongkar kandang banteng.
SBY mengatakan bahwa kehadiran dia di Bumi Sukowati untuk menambah kursi dan mendapat kursi di DPRD.
"(Arahan bongkar kandang banteng) Tidak ada, ini kami punya etika. Tidak saling menghancurkan, bahu membahu. Kalau Demokrat ingin tambah kursi," katanya, Jumat (1/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengungkapkan bahwa kedatangannya di kandang banteng ini bukanlah untuk mengacak-acak wilayah tersebut. Ia sendiri mengakui bahwa Jawa Tengah ini daerah PDIP.
"Jawa Tengah ini kan memang dikatakan teman-teman PDI Perjuangan yang punya daerah. Nah Demokrat hanya ingin menambah suara tidak ada untuk mengganggu atau mengacak-ngacak," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa Demokrat ini merupakan partai kecil di Jawa Tengah.
"Kami kan di Jawa Tengah bisa dikatakan partai kecil, menengah ke bawah hanya itu tujuan kami," pungkasnya.
Ibaratkan Dirinya sebagai Kresna
Dalam kunjungannya itu, SBY mengibaratkan dirinya sebagai Kresna, tokoh pewayangan dalam kisah epik Mahabhrata. Dia juga menyebut putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan menjadi panglima Demokrat.
"Demokrat sekarang panglimanya AHY dalam pewayangan yang menjadi Arjuna AHY. Arjuna disebut lelanang jagad yang bisa mengemban tugas-tugas besar, tugas perjuangan agar menang tapi dikisahkan Bahkan dalam peperangan baratayuda pun ada seseorang yang memberikan nasehat, yang menjelaskan strategi," ungkapnya.
"Tentu yang memberikan doa siapa itu Kresna. Oleh karena itu Kresna disebut pepadange jagad pikirannya, nasihatnya bikin terang sehingga Arjuna yang dianggap yang paling depan untuk memenangkan perang melawan Kurawa waktu itu dari pihak Pandawa menjadi berhasil," lanjutnya.
(apu/apl)