Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyingung Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) yang disebut kecewa atas sebutan petugas partai terhadap Presiden Jokowi. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menilai sikap FX Rudy berlebihan.
Dilansir detikNews, pernyataan itu disampaikan FX Rudy dalam wawancara bersama wartawan di Jakarta, Rabu (29/11). FX Rudy awalnya mengomentari soal ribut-ribut sebutan petugas partai terhadap Jokowi. Rudy juga menyinggung soal majunya Gibran jadi Wali Kota Solo.
"Kalau tersinggung menjadi petugas partai, ya suruh nyalonin rakyatlah dulu waktu presiden. Termasuk Mas Gibran. Kemarin kalau berani ya lewat independen, tak lawani dengan Pak Pur dan Pak Teguh," kata FX Rudy.
FX Rudy lalu mengungkit Pilwalkot Surakarta. FX Rudy menyinggung pernyataan-pernyataan soal 'yang memilih itu rakyat'. Rudy juga menyebut soal hak prerogatif Megawati terkait rekomendasi.
"Yang punya rakyat itu PDI Perjuangan yang masuk di PDI Perjuangan. Untung saya punya 30 kursi dari 45. Kalau ndak, dipret juga saya. Yang milih rakyat, rakyat mana? Anak njenengan nggak mungkin dapat rekomendasi dari Megawati Soekarnoputri karena Bu Mega punya hak prerogatif dan masih sayang kepada Pak Joko Widodo yang saat itu belum ketauan bobroknya," ujar FX Rudy.
FX Rudy menyebut istilah petugas partai selama ini disalahpersepsikan oleh buzzer. FX Rudy kemudian menyebut dirinya sakit hati terhadap Iriana.
"Disalahpersepsikan oleh buzzer-buzzer-nya beliau. Saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai. Kalau saya menilainya biasa kan dengan Bu Iriana. Kok, Mbak Mega itu kan bukan siapa-siapa. Wong mertuanya meninggal saja nggak ngelayat kok. Jadi apa yang disampaikan di media dengan apa yang terjadi di dalam rumah tangga sendiri nggak sama," ujar FX Rudy.
FX Rudy kemudian menjelaskan kembali pernyataannya setelah ditanyakan ulang oleh wartawan.
"Mertuanya Ibu Iriana, ibunya Pak Jokowi, meninggal dunia kan nggak melayat kok, sampai tahlilan terakhir seribu hari nggak hadir kok. Itu menurut saya ngapain sakit hati, wong Mbak Mega dipret itu wajar bagi saya. Wong mertuanya sendiri saja tidak dihargai, dihormati. Yang membesarkan Pak Joko Widodo, yang bisa menjadi presiden. Kalau Pak Joko Widodo nggak jadi presiden, kan nggak jadi ibu negara," imbuhnya.
TKN Prabowo-Gibran Merespons
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menganggap sikap FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy berlebihan.
"Pendapat Bapak FX Rudy yang mengaku sakit hati atas yang diduga pernyataan Ibu Iriana, saya kira terlalu berlebihan," kata Wakil Komandan Golf (Bidang Relawan) TKN Prabowo-Gibran, Roy Maningkas, kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).
Roy menilai pernyataan FX Rudy tidak pantas sebagai seorang politikus senior. Dia mengingatkan FX Rudy jangan ngawur dalam menyampaikan penilaian terhadap Iriana Jokowi.
"Lagipula nggak pantaslah orang selevel politisi senior seperti Pak Rudy mengomentari dengan kata-kata sakit hati, itu kan baper banget dan tidak berkualitas," ujar Roy.
"Saya walau tidak kenal Pak Rudy tapi saya hormat pada beliau. Hendaklah memberikan penilaian yang jangan ngawur, apalagi ini menyerang seorang perempuan yang kebetulan sekarang jadi Ibu Negara," imbuhnya.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Grace Natalie, mempertanyakan cerita yang diungkapkan FX Rudy. "Saya sih nggak pernah dengar Bu Iriana bicara begitu. Belum tentu sumber yang cerita akurat," ujar Gracer.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, menilai pernyataan FX Rudy biasa-biasa saja dan tidak ambil pusing dengan pernyataan tersebut. Afriansyah mengatakan TKN akan tetap terus maju untuk memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran.
"Ini kan soal curhatan FX Rudy yang, ya mungkin baper ya, kecewa terhadap apa-apa yang sekarang terjadi, tidak menyangka kok bisa Mas Gibran itu maju jadi calon wakil presidennya Pak Prabowo. Nah ini dikait-kaitkan dengan persoalan-persoalan yang menurut saya tidak relevan dengan sistem pemilu atau sistem berdemokrasi yang saat ini sedang kita jalankan. Bagi kami apa yang disampaikan FX Rudy itu pernyataan pribadi dan kekecewaan seorang FX Rudy saja yang tidak perlu kami tanggapi," kata Afriansyah.
(aku/ahr)