Ruang kelas IV SDN 1 Pejagatan, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen ambruk pagi tadi. Pemerintah daerah secepatnya akan melakukan perbaikan, namun mengingat sudah memasuki akhir tahun, maka pembangunan akan dilakukan pada Januari 2024.
Ambruknya kelas tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Akibatnya proses belajar siswa dialihkan ke ruang kelas lain.
Penyebab kerusakan diketahui karena atap ruang kelas di sekolahan tersebut sudah rapuh, dan belum sempat dilakukan pembenahan hingga akhirnya roboh bersamaan dengan hujan yang deras. Bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekda Kabupaten Kebumen, Edi Rianto saat meninjau lokasi menyatakan keprihatinan atas insiden yang terjadi. Pemerintah daerah kata Edi, secepatnya akan melakukan perbaikan sekolah. Namun mengingat sudah memasuki akhir tahun, maka pembangunan akan dilakukan pada Januari 2024.
"Sebenarnya gedung ini sudah terdeteksi rapuh sudah lama, baik dari pihak sekolah, pemerintah, masyarakat, dan kepolisian. Dan sebetulnya hari ini dijadwalkan untuk dilakukan penurunan genteng. Namun belum sempat, sudah roboh duluan bersama datangnya hujan," kata Edi di lokasi, Selasa (28/11/2023).
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan insyaallah akan dilakukan perbaikan pada Januari 2024. Tidak bisa langsung karena kita juga dihadapkan pada mekanisme anggaran," sambungnya.
Untuk sementara, kata Edi, peserta didik dialihkan ke ruang kelas lain, mengingat jumlah siswa yang ada di SDN 1 Pejagatan juga tidak terlalu banyak. Total ada 56, di mana untuk kelas IV ada 10 siswa. Sehingga tidak bisa disebut dalam kondisi darurat.
"Kalau lihat dari kondisi, belum bisa dikatakan darurat, karena yang rusak satu kelas. Dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, ruangan lain masih bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Tinggal nanti benahi atapnya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Pejagatan, Maria Ulfa menambahkan, ruang kelas IV yang sudah rapuh itu sudah dikosongkan sejak seminggu yang lalu. Para siswanya dipindah ke ruang kelas 1 yang nyambung ke ruang kelas 2.
"Dikosongkan karena sudah terlihat rapuh, ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiinginkan," ucapnya.
Maria mengakui, bahwa tim dari Pemerintah Daerah sebelumya juga sudah melakukan pengecekan ke sekolah. Ia pun berharap, Pemkab bisa segera melakukan perbaikan sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal.
"Dijadwalkan hari ini mau diturunkan gentengnya, tapi sudah keburu ambruk," terangnya.
(prf/ega)