Satu dari empat prajurit TNI Angkatan Darat yang gugur dalam bentrokan dengan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, adalah putra Boyolali. Dia adalah Pratu Miftahul Firdaus.
Jenazah Pratu Miftahul Firdaus pukul 13.20 WIB, tiba di rumah duka di Dukuh Jaragan RT 02 RW 01 Desa/Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Isak tangis keluarga, kerabat, sanak saudara dan tetangga menyambut kedatangan jenazah anak kedua dari dua bersaudara putra pasangan Sofrowi dengan Sri Rohmiatin.
Setelah tiba, peti jenazah diselimuti bendera merah putih itu diturunkan dari mobil ambulans dan dibawa masuk ke rumah duka. Sampai di dalam rumah, peti jenazah ditempatkan di lokasi yang sudah disiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peti jenazah Pratu Miftahul Firdaus pun dibuka untuk memberi kesempatan orang tua dan keluarganya melihat wajah anaknya untuk terakhir kali. Kemudian dilakukan salat jenazah.
Sementara itu ratusan pelayat tampak berada di luar rumah. Belasan karangan buka ucapan bela sungkawa berjejer di pinggir jalan depan rumah di jalan Wonosegoro - Wonosamodro.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho, mengatakan Pratu Miftahul Firdaus gugur setelah kontak senjata dengan KKB Papua pada Sabtu pagi. Awalnya, jenazah Pratu Firdaus akan dipulangkan pada Minggu (26/11).
"Rencananya kemarin (Minggu, 26/11) pagi. Tapi menunggu evakuasi. Sehingga baru dipulangkan hari ini," kata Wiweko kepada wartawan Senin (27/11/2023).
Jenazah tiba di Bandara Adi Soemarmo, bersama dua jenazah prajurit lainnya. Satu dipulangkan ke Bawen, Kabupaten Semarang dan satu ke Magetan, Jawa Timur. Kemudian Pratu Miftahul Firdaus dipulangkan ke Wonosegoro, Boyolali.
"Kami turut berbela sungkawa, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ucapnya.
4 Prajurit TNI Gugur di Nduga Papua
Sebanyak 4 prajurit TNI gugur akibat bentrok dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan turut berduka atas gugurnya empat prajurit TNI tersebut.
"Ya, kita semua turut berduka cita ya," kata Agus di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, dilansir detikNews, Senin (27/11/2023).
Dia mengatakan keempat prajurit tersebut gugur saat melakukan pengejaran KKB. "Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu," ucapnya.
TNI telah memberikan santunan kepada empat keluarga prajurit TNI itu. Agus menyebut masing-masing prajurit itu mendapatkan santunan sebesar 500 juta.
"Kita sudah berikan santunan sesuai dengan hak-hak dia, ada dari Asabri, TNI AD, Bank BRI, BJB, jumlahnya per orang lebih dari 500 juta," tuturnya.
(ahr/apl)