Gerakan Forkopimda Kebumen mengajar di sekolah mendapat respons positif dan para siswa pun atusias mengikutinya. Tak tanggung-tanggung, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bahkan memberikan 10 tiket pesawat gratis kepada siswa yang punya ide-ide cemerlang.
Dalam kegiatan ini, Forkompimda tidak mengajar pelajaran formal namun lebih pada berbagi pengalaman, motivasi dan dialog. Semua siswa sekolah dikumpulkan jadi satu, diajak berdialog, agar berani menyampaikan pendapat di muka umum. Kegiatan berlangsung di SMAN 1 Mirit, Jumat (24/11/2023).
Para siswa yang berani maju untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan kepada Bupati dan Forkopimda pun mendapatkan hadiah. Tak tanggung-tanggung, Bupati bahkan memberikan 10 tiket pesawat gratis kepada siswa yang punya ide-ide cemerlang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Arif Sugiyanto meminta para siswa untuk memberikan komentar terhadap lima penari tradisional yang sudah memberikan pertunjukan seni di awal acara.
"Kalau kalian melihat para penari-penari ini, dibenak kalian, kalian pengin jadi apa? Ayuk jawab. 10 jawaban yang menarik saya beri hadiah naik pesawat gratis, saya ajak jalan-jalan, ikut kegiatan Pak Bupati," kata Arif Sugiyanto yang disambut dengan sorak dan tepuk tangan meriah.
Beberapa siswa terdengar mengajukan diri untuk maju ke panggung dan menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh Bupati. Namun jawaban mereka banyak yang tidak nyambung karena ada yang menyebut pengin jadi Bupati, Dandim, menteri dan lain sebagainya.
"Jawabannya nggak nyambung. Ayuk yang lain mana, maju," pintanya.
Setelah sekian banyak siswa memberikan jawaban yang dianggap kurang nyambung. Baru ada siswa memberikan jawaban sesuai yang diinginkan.
"Melihat para penari-penari ini, saya kepikiran menjadi desainernya bapak," ucap siswa.
"Ok, betul, dah mulai nyambung, kasih kaos dan amplop, (uang saku)," timpal Arif.
"Ayuk ada lagi nggak? Pokoknya kalau ada jawabnya yang lebih menarik lagi saya kasih jalan-jalan naik pesawat," tambahnya.
Para siswa mulai banyak menjawab dengan benar, di antara mereka ada yang menjawab pengin jadi pengriasnya, fotografernya, penjahit bajunya, penyedia kainnya, penata musiknya dan lain sebagainya. Namun semua itu belum dianggap jawaban yang tepat untuk bisa naik pesawat bareng Bupati.
"Sudah benar, tapi masih ada lagi jawaban yang lebih bagus, harus ada yang bisa," lanjutnya.
Baru setelah itu ada siswa yang menjawab, dirinya pengin mendirikan sebuah Event Organizer (EO) yang fokus untuk menggelar event-event di berbagai daerah, di mana salah satunya akan diisi banyak kegiatan dan pertunjukan seperti tarian tradisional seperti yang telah dimainkan para siswa.
"Tadi ada siswa yang saya kira punya gagasan cemerlang, mau buat E0. Ini jawaban bagus, kemudian ada lagi yang ingin membuat perusahaan kain, ada mau jadi promotor, ada lagi pengin jadi konten kreator seni budaya," sebutnya.
Karena jawabannya dianggap menarik, dan menginspirasi, para siswa ini diberi kesempatan Bupati untuk naik pesawat ikut dalam kunjungan kerja. Termasuk lima penari yang tampil, juga diajak, dan beberapa guru pun bakal ikut untuk mendampingi.
Fahri Saputra salah seorang siswa yang mendapat kesempatan untuk naik pesawat bareng Bupati, begitu bahagia. Ia tak menyangka bakal mendapat rezeki yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Fahri menjawab ingin membuat EO karena ia mengaku tertarik dengan dunia event.
"Kayanya dengan EO itu, gambaran saya, saya bisa mengisi event-event dengan kegiatan menarik, salah satunya seni tari tradisional. Sekaligus untuk mempromosikan mereka ke dunia luar, bila perlu sampai luar negeri," ucapnya.
"Kepada Bapak Bupati, saya ucapkan terima kasih. Acara-acara ini sangat positif, dan menginspirasi kita para siswa untuk bisa berpikir lagi, besok setelah lulus kita mau jadi apa? Jadi kita harus punya cita-cita," sambungnya.
(prf/ega)