Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan hari Minggu (19/11) kemarin ada informasi masuk sekitar pukul 10.00 WIB terkait temuan mayat tersebut ke Polsek Ungaran. Jenazah ditemukan di sekitar hutan pinus oleh pencari burung.
"Benar bahwa laporan dari Kapolsek Ungaran, pada Minggu 19 November 2023 sekitar pukul 10.00 WIB ditemukan jenazah yang diperkirakan merupakan jenazah bapak Suwardi, 60 tahun. Jenazah ditemukan oleh dua orang warga Kelurahan Lerep Kecamatan Ungaran Barat yang hendak mencari burung di sekitar hutan pinus. Diduga korban terpeleset saat mencari Kopi bekas dimakan hewan Luwak liar di dalam hutan," kata Oka dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (20/11/2023).
Kapolsek Ungaran, AKP Giri Nurwantono, menjelaskan dua warga bernama Fahrul (41) dan Andi (28) yang hendak mencari burung menemukan bendo dan sarungnya, botol air minum, sandal, dan karung plastik. Namun pemiliknya tidak di lokasi sehingga kedua orang itu berusaha mencari pemilik barang-barang itu.
"Kedua saksi ingat bahwa sempat ada kabar bahwa ada warga Nyatnyono yang hilang beberapa waktu lalu, kemudian keduanya menyisir jurang dengan kedalaman kurang lebih 150 meter. Sesampainya di lokasi penemuan, keduanya melihat jenazah yang diduga jenazah Suwardi, keduanya sempat memfoto atas temuannya untuk selanjutnya meminta bantuan warga setempat, perangkat desa, dan diteruskan ke Bhabinkamtibmas Desa Nyatnyono, Bripka Widodo," jelas Giri.
Sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan. Terkait identitas jenazah, pihak keluarga sudah memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Suwardi yang hilang sejak 7 Oktober 2023.
"Pihak keluarga yang hadir dalam proses evakuasi meyakini bahwa Jenazah yang ditemukan adalah bapak Suwardi yang hilang sejak 7 Oktober 2023. Hal ini diperkuat dari pakaian yang dikenakan, serta barang bukti berupa botol minuman, senjata tajam (bendo) beserta sarungnya, sandal jepit dan karung plastik, serta pakaian yang dipakai korban saat terakhir pergi dari rumah untuk mencari kopi bekas dimakan hewan luwak di hutan tersebut," jelas Giri.
Pihak keluarga sudah menerima kematian Suwardi dan langsung memakamkan jenazah. Giri menjelaskan pihak keluarga juga menandatangani pernyataan tidak melakukan autopsi.
"Dengan membubuhkan surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi, jenazah bapak Suwardi langsung dimakamkan oleh pihak keluarga," tandasnya.
(alg/sip)