"Dapat kami sampaikan bahwa di wilayah Pantura Pati kami sebenarnya tidak ada kemacetan, adanya antrean panjang. Hal tersebut disebabkan karena perlambatan arus lalu lintas," kata Kasat Lantas Polresta Pati, Kompol Asfauri kepada wartawan di Pati, Kamis (16/11/2023).
Ia mengatakan ada dua titik perbaikan jalan di wilayah Pantura Pati tepatnya Kecamatan Batangan. Menurutnya satu jalur jalan sedang diperbaiki. Sementara jalur satunya digunakan untuk dua arus lalu lintas. Sehingga menyebabkan antrean panjang.
"Kami sampaikan bahwa di wilayah Pati ini tepatnya di KM 91 dan 93 Batangan tepatnya Desa Raci, kemudian satu lajur dikerjakan, satu lajur digunakan untuk dua arah," terang Asfauri.
"Kemudian antrean ini karena bahu jalan yang biasanya dua arah karena curah hujan malam tinggi semalam karena bahu jalan terjadi penurunan sehingga sopir berhati-hati melintasi daerah bahu jalan," dia melanjutkan.
Ia mengatakan penumpukan arus lalu lintas Pantura Pati dari Batangan perbatasan dengan Kabupaten Rembang sampai di Lingkar Selatan Pati.
"Penumpukan arus lalu lintas dari Batangan sampai ke Widorokandang atau masuk Kota," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada kendaraan berat agar menghindari Pantura Pati. Sedangkan kendaraan kecil diimbau melintas di jalur alternatif Pantura Pati-Rembang.
"Oleh karena itu kami menghimbau sopir untuk selalu hati-hati dan dan waspada, yang penting jangan sampai mengambil jalurnya lain," jelas Asfauri.
Tertahan Sampai 4 Jam
Salah satu sopir truk, Supri mengatakan dia dari Karawang menuju Surabaya. Dia antre di Lingkar Selatan Pati sudah sekitar empat jam lamanya.
"Mau ke Surabaya ini bawa tisu, sudah empat jam," kata Supri ditemui di lokasi, Kamis (16/11/2023).
Ia mengatakan pemicu kemacetan karena ada perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Batangan. Menurutnya proyek pekerjaan jalan itu setiap tahun memicu kemacetan. Ia pun berharap agar pekerjaan jalan itu segera dirampungkan.
"Keluhannya perbaikan jalan, segera diperbaiki, lamban, proyek tahunan, tidak bulanan lagi," ujarnya.
Hal senada dikatakan sopir truk lainnya yang bernama Sarkam. Ia juga telah berjam-jam menunggu antrean kemacetan di Pantura Pati. Sarkam berencana akan menuju Rembang.
"Ini kosong sih mau ambil tujuan ke Rembang," jelas Sarkam.
Dampak kemacetan itu, kata ia membuat rugi para sopir. Sebab uang transportasi harus habis untuk kebutuhan makan. Ia berharap agar proyek pekerjaan jalan segera diselesaikan.
"Rugi di waktu, uang, jalur pulang bawa uang ini untuk makan di sini," keluh dia.
(apu/apl)