Foto sejumlah aparat kepolisian berhenti di depan kantor DPC PDIP Kota Solo ramai beredar. Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut kedatangan polisi berseragam tersebut sebagai tidak wajar dan bentuk intimidasi.
Berdasarkan narasi foto yang diterima detikJateng jika polisi sudah melakukan penggerudukan di kantor DPC PDIP Solo.
"Pak rudy telpunen atau diparani. Beliau mau omong soal itu. kantor DPC Brengosan digruduk polisi," tulis narasi tersebut di pesan WhatsApp, seperti dilihat detikJateng, Rabu (8/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FX Rudy Sebut Intimidasi
Menanggapi ramainya foto tersebut, FX Rudy pun menilai kedatangan aparat kepolisian di kantor DPC PDIP Solo siang itu sebagai hal yang tidak wajar. Terlebih, lanjut Rudy, kedatangan polisi saat tidak ada acara di kantor tersebut.
"Hal ini menurut saya hal yang tidak wajar karena apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN, kalau tidak ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar. Tadi siang itu," ungkap Rudy saat ditemui di rumahnya, Pucang Sawit, Rabu (8/11).
Tidak hanya itu, Rudy juga menyebut, keberadaan polisi di depan kantor DPC itu juga bisa memunculkan opini di masyarakat bahwa pihak aparatur negara melakukan intervensi dan intimidasi terhadap DPC PDIP Solo.
"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini adalah bentuk intervensi, intimidasi supaya orang takut ke DPC, itu kan sudah nggak benar. Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya nggak tahu," tegasnya.
Kali Pertama Didatangi Polisi
Lebih jauh Rudy menyampaikan kedatangan polisi di kantor DPC PDIP Solo merupakan pertama kalinya. Sekadar informasi, kantor DPC PDIP Solo di Brengosan, Purwosari, Laweyan, ini baru diresmikan pada 16 Oktober lalu.
"Pertama kali no, seandainya patroli ya hanya lewat. Ini berhenti, di foto kan berarti suwe. Dengan adanya masih kosong itu, tidak ada aktivitas terus didatangi, rakyat kan menilai sudah mulai ada intimidasi dan intervensi pada parpol yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum," tegasnya.
Rudy pun meminta agar aparatur negara bertindak netral.
"Untuk itu saya sangat mengimbau dan berharap pada aparatur negara TNI, Polri, ASN ya bertindak netral," ucapnya.
Terkait foto tersebut, Rudy mengaku mengetahui adanya polisi di depan kantor DPC PDIP Solo dari kader. Ia juga telah diberitahu oleh DPP PDIP.
"Wong fotonya sudah beredar di Pusat saya tahunya dari teman-teman Pusat. 'Kenapa PDIP didatangi polisi'. Nek saya memberikan gambaran inilah bentuk intimidasi, dan intervensi pada parpol," ujar Rudy.
"Hal itu dinilai kader partai itu hal yang disayangkan. Karena dari dulu sampai sekarang DPC tidak pernah dilakukan hal seperti itu," lanjutnya.
Kapolresta Minta Maaf
Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi memberikan penjelasan terkait personelnya di depan kantor DPC PDIP. Iwan menyampaikan jika saat itu personelnya tengah melakukan patroli rutin jelang Pemilu 2024. Mantan Kapolres Sukoharjo itu menegaskan tidak ada bentuk intimidasi terhadap DPC PDIP Solo.
"Kalau patroli sudah kewajiban. Tidak hanya DPC PDIP, semua kantor kami sambangi tidak hanya kantor PDIP, kantor-kantor KPU, Bawaslu, partai-partai lain juga kami sambangi tidak ada yang berbeda dengan itu," tutur Iwan.
Meski begitu, Iwan pun menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo bila merasa tidak berkenan dengan patroli tersebut. Ia memastikan bahwa kepolisan netral di Pemilu 2024.
"Kalau secara pribadi beliau (Rudy) tidak berkenan ya saya sebagai Kapolresta saya mohon maaf. Tidak ada maksud apa pun, kami netral," ujar Iwan.
Menurutnya, tidak ada maksud tertentu dari kedatangan aparat kepolisian itu. Patroli itu menjadi kegiatan kepolisian memonitoring situasi yang menurut pertimbangan kepolisian harus dilakukan.
"Kita memastikan semuanya aman. Ya kalau penilaian beliau pribadi intinya kami menjalankan tugas pokok fungsi kami. Kami tegaskan Polri netral," pungkasnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Gibran Angkat Bicara
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi adanya patroli di Kantor DPC PDIP Kota Solo. Ditemui di Balai Kota Solo, Gibran menyebut bahwa pihak kepolisian melakukan patroli di kantor-kantor partai lain. Sehingga tidak hanya di kantor DPC PDIP Kota Solo saja.
"Semua lokasi kantor-kantor DPC partai lain di patroli juga, (nggak masalah) partai lain ada masalah nggak," katanya di Balai Kota Solo, Kamis (9/11/2023).
Ditanya mengenai apakah akan mengomunikasikan persoalan ini ke Ketua PDIP Solo, FX Rudy, Gibran tidak menjawab. Ia hanya menegaskan bahwa itu merupakan tugas kepolisian.
"(Komunikasi dengan ketua PDIP Solo) Itu kan memang sudah tugasnya kepolisian untuk menjaga semua objek vital," ungkapnya.
Pihaknya akan mencoba memberikan arahan netralitas sebagai Wali Kota Solo.
"Ya, nanti akan kami coba komunikasikan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)