Polisi Datangi Kantor PDIP Solo Disebut FX Rudy Bentuk Intimidasi

Round-Up

Polisi Datangi Kantor PDIP Solo Disebut FX Rudy Bentuk Intimidasi

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 09 Nov 2023 07:00 WIB
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemuid i kediamannya Rabu (5/7/2023)
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy, Rabu (5/7/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Beredar foto sejumlah aparat kepolisian berhenti di depan kantor DPC PDIP Kota Solo. Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy menilai kedatangan polisi berseragam tersebut tidak wajar.

Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi menyebut personelnya itu tengah patroli rutin jelang Pemilu 2024. Simak penuturan FX Rudy dan Kapolresta berikut.

FX Rudy Anggap Bentuk Intimidasi

Dari narasi foto yang diterima detikJateng, dituliskan bahwa polisi melakukan penggerudukan di kantor DPC PDIP Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak rudy telpunen atau diparani. Beliau mau omong soal itu. kantor DPC Brengosan digruduk polisi," tulis narasi tersebut di pesan WhatsApp, Rabu (8/11/2023).

Saat dimintai konfirmasi, FX Rudy menilai kedatangan aparat kepolisian di kantor DPC PDIP Solo pada Rabu (8/11) siang itu tidak wajar. Apalagi, kata Rudy, kehadiran polisi saat tidak ada acara di kantor tersebut.

ADVERTISEMENT

"Hal ini menurut saya hal yang tidak wajar karena apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN, kalau tidak ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar. Tadi siang itu," kata Rudy saat ditemui di rumahnya, Pucang Sawit, Rabu (8/11).

Menurutnya, dengan kehadiran aparat kepolisian itu bisa menimbulkan opini di masyarakat bahwa pihak aparatur negara melakukan intervensi dan intimidasi terhadap DPC PDIP Solo.

"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini adalah bentuk intervensi, intimidasi supaya orang takut ke DPC, itu kan sudah nggak benar. Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya nggak tahu," bebernya.

Rudy menyebut ini merupakan pertama kalinya polisi berada di depan kantor DPC PDIP Solo. Sebagai informasi, kantor DPC PDIP Solo di Brengosan, Purwosari, Laweyan, ini baru diresmikan pada 16 Oktober lalu.

"Pertama kali no, seandainya patroli ya hanya lewat. Ini berhenti, di foto kan berarti suwe. Dengan adanya masih kosong itu, tidak ada aktivitas terus didatangi, rakyat kan menilai sudah mulai ada intimidasi dan intervensi pada parpol yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum," tegasnya.

Rudy pun meminta agar aparatur negara bertindak netral. "Untuk itu saya sangat mengimbau dan berharap pada aparatur negara TNI, Polri, ASN ya bertindak netral," ucapnya.

Rudy mengaku mengetahui adanya polisi di depan kantor DPC PDIP Solo dari kader. Ia juga telah diberitahu oleh DPP PDIP.

"Wong fotonya sudah beredar di Pusat saya tahunya dari teman-teman Pusat. 'Kenapa PDIP didatangi polisi'. Nek saya memberikan gambaran inilah bentuk intimidasi, dan intervensi pada parpol," ujar Rudy.

"Hal itu dinilai kader partai itu hal yang disayangkan. Karena dari dulu sampai sekarang DPC tidak pernah dilakukan hal seperti itu," lanjutnya.

Penjelasan Polisi

Dihubungi terpisah, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi mengatakan bahwa personelnya itu melakukan patroli rutin jelang Pemilu 2024. Ia menegaskan tidak ada bentuk intimidasi terhadap DPC PDIP Solo.

"Kalau patroli sudah kewajiban. Tidak hanya DPC PDIP, semua kantor kami sambangi tidak hanya kantor PDIP, kantor-kantor KPU, Bawaslu, partai-partai lain juga kami sambangi tidak ada yang berbeda dengan itu," kata Iwan.

Kapolresta Solo Minta Maaf

Iwan pun mengutarakan permohonan maaf kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo bila merasa tidak berkenan dengan patroli tersebut. Ia memastikan bahwa kepolisan netral di Pemilu 2024.

"Kalau secara pribadi Beliau (Rudy) tidak berkenan ya saya sebagai Kapolresta saya mohon maaf. Tidak ada maksud apa pun, kami netral," ujar Iwan.

Menurutnya, tidak ada maksud tertentu dari kedatangan aparat kepolisian itu. Patroli itu menjadi kegiatan kepolisian memonitoring situasi yang menurut pertimbangan kepolisian harus dilakukan.

"Kita memastikan semuanya aman. Ya kalau penilaian beliau pribadi intinya kami menjalankan tugas pokok fungsi kami. Kami tegaskan Polri netral," pungkasnya.




(rih/rih)


Hide Ads