Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka disebut akan diumumkan sebagai kader Partai Golkar. Begini respons Gibran mengenai hal itu.
Diketahui, Gibran sudah bukan lagi sebagai kader PDIP setelah dirinya menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Di sisi lain, Gibran mengaku tidak ada pembicaraan dengan Golkar mengenai keanggotaan dirinya di partai tersebut.
"(Status di PDIP?) Sudah dijawab Mbak Puan, Pak Hasto dan Pak Komarudin kemarin. (Sekarang gabung Golkar?) Belum ada pembicaraan seperti itu," kata Gibran saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (7/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai rencana dirinya ke depan akan bergabung ke partai mana, Gibran enggan menjawab.
Adapun saat disinggung mengenai pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai dirinya yang 'dikuningkan', Gibran menampik.
Gibran kembali menegaskan bahwa belum ada pembicaraan soal dirinya menjadi kader Golkar.
"(Dikuningkan?) Nggak itu, nggak ada pembicaraan seperti itu nggih (ya)," ujar Gibran.
Hasto Ungkap Gibran Segera Gabung Golkar
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap Gibran segera bergabung dengan Partai Golkar.
Dilansir detikNews yang mengutip dari detikBali, Minggu (5/11), informasi itu didapat Hasto usai menerima telpon dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Airlangga, kata Hasto, telah memberikan informasi Gibran akan bergabung dengan partainya usai dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Saya juga sudah menerima telepon dari Ketua Golkar. Saat itu Pak Airlangga (bilang) bahwa Mas Gibran ini 'dikuningkan', 'digolkarkan'. Maka otomatis Mas Gibran karena menjadi cawapres, Mas Gibran sudah tidak menjadi bagian dari PDIP," kata Hasto, Minggu (5/11/2023).
Hasto juga menyinggung momen Gibran yang telah pamit kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Menurutnya, momen itu menandakan Gibran bukan lagi menjadi bagian dari PDIP.
Hasto juga membantah soal partainya kesulitan dalam memecat Gibran. Dia lalu menyinggung ada etika politik yang harus dilakukan oleh Gibran usai dinilai membelot dari arahan partai.
Seruan kepada Gibran agar mundur dan mengembalikan KTA PDIP memang muncul saat ini. Hal tersebut imbas Gibran yang menerima pinangan koalisi Prabowo Subianto untuk maju sebagai bacawapres di Pemilu 2024.
(dil/sip)