Isu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pindah ke Golkar mencuat usai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku ditelepon Ketum Golkar Airlangga Hartarto soal Gibran akan dikuningkan. Elite Golkar Nusron Wahid menyebut Golkar tidak memaksa Gibran jadi kader Golkar.
Dilansir detikNews, Nusron menyebut dirinya sebagai kader Golkar lebih tahu apa yang terjadi di partainya. Nusron menegaskan Golkar tidak memaksa Gibran untuk menjadi kadernya.
"Orang kuning lebih tahu soal kuning. Kita tidak memaksa Mas Gibran untuk menjadi kader Golkar. Mas Gibran milik anak muda dan rakyat Indonesia. Saya tahu Mas Gibran tahu apa yang terbaik buat dirinya dan masa depan bangsa Indonesia," kata Nusron kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nusron juga menyebut belum ada proses Gibran 'dikuningkan'. Pihaknya kembali menegaskan tak pernah memaksa atau menawarkan Gibran untuk masuk Golkar.
"Orang merah tahu soal merah. Kuning lebih tahu soal kuning. Belum ada proses penguningan Mas Gibran, dan kita tidak memaksa dan tidak menawarkan," tutur dia.
"Kita lebih fokus pada pemenangan dan kepentingan negara yang lebih luas daripada soal warna," jelasnya.
Gibran Digolkarkan
Sebelumnya isu putra sulung Presiden Joko Widodo akan digolkarkan itu disampaikan oleh Sekjen DPIP Hasto. Informasi itu didapat Hasto usai menerima telepon dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Saya juga sudah menerima telepon dari Ketua Golkar. Saat itu Pak Airlangga (bilang) bahwa Mas Gibran ini 'dikuningkan', 'digolkarkan'. Maka otomatis Mas Gibran karena menjadi cawapres, Mas Gibran sudah tidak menjadi bagian dari PDIP," kata Hasto di Mataram, Nusa Tenggara Timur, seperti dilansir detikBali, Minggu (5/11).
Hasto juga mengatakan bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu bukan lagi kader PDIP. Ia menyebut permohonan pamit Gibran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto adalah pertanda sudah hengkang dari partai banteng moncong putih.
"Oh tidak (Gibran sudah tidak di PDIP). Karena kalau secara resmi masih di PDIP, dia tidak bisa dicalonkan oleh Partai Golkar. Itu ketentuan konstitusi kita, kecuali mau dilakukan perubahan lagi. Kan kemarin sudah dilakukan perubahan untuk usia dan pengalaman," beber Hasto.
(aku/sip)