Klaten Ternyata Punya Kompleks Makam Tua Khusus Bayi, Begini Penampakannya

Klaten Ternyata Punya Kompleks Makam Tua Khusus Bayi, Begini Penampakannya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 05 Nov 2023 15:43 WIB
Kompleks kuburan bayi di Kalikotes, Klaten. Foto diunggah Minggu (5/11/2023).
Kompleks kuburan bayi di Kalikotes, Klaten. Foto diunggah Minggu (5/11/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebuah kompleks pemakaman umum di Dusun Ngembel, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Klaten sering disebut makam orang suci. Area pemakaman itu terlihat unik bukan saja dari namanya tetapi juga bangunannya.

Kompleks pemakaman dengan luas sekitar 300 meter persegi itu berada di tengah perkampungan penduduk. Berada di sisi utara Rawa Jombor yang merupakan wilayah perbukitan.

Makam berada di barat masjid Ngembel di tepi jalan kampung. Berbeda dengan pemakaman umumnya di Jawa, di pemakaman tersebut tidak ada cungkup atau batu nisan yang berjejal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan nisan di area makam hanya berupa tembok setinggi setengah meter yang rapi berjajar dengan cat warna putih. Pada nisan tidak tertulis nama jenazah yang dikubur di tempat itu.

Yang tertulis ada yang hanya nama ayah dengan tulisan bin, atau nama 'Fulan bin Fulan', atau sekadar ditulis hari pasaran saat meninggalnya. Selain itu tidak ada bangunan atau tulisan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Memang sering disebut makam orang suci karena yang dimakamkan jiwa-jiwa yang masih suci. Usia yang dimakamkan di situ di bawah satu tahun," ungkap warga setempat, Sugiyanto kepada detikJateng, Sabtu (4/11/2023) siang.

Menurut Sugiyanto, dari cerita turun-temurun makam itu merupakan tanah hibah warga. Di makam itu konon awalnya ada makam bayi dari keraton Solo.

"Ada salah satu keturunan keraton Solo yang masih bayi yang dimakamkan di situ. Selanjutnya sampai sekarang digunakan untuk pemakaman bayi, namanya makam bayen (bayi)," kata Sugiyanto.

Juru kunci makam, Sumadi Parto Wijoyo (63) menceritakan menurut cerita turun-temurun dulunya makam itu merupakan makam keluarganya. Leluhurnya memakamkan bayi di lokasi.

Kompleks kuburan bayi di Kalikotes, Klaten. Foto diunggah Minggu (5/11/2023).Kompleks kuburan bayi di Kalikotes, Klaten. Foto diunggah Minggu (5/11/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Dulunya mbah-mbah saya punya keturunan meninggal saat bayi dimakamkan di situ. Terus warga sekitar ikut dinamakan makam bayen," tutur Sumadi kepada detikJateng dengan bahasa Jawa campuran.

Usia makam itu, kata Sumadi, sudah ratusan tahun sebab di masa kakeknya kuburan itu sudah ada. Makam itu hanya untuk makam anak di bawah satu tahun.

"Yang dimakamkan di bawah satu tahun, kebanyakan bayi lahir miskram ( keguguran). Yang sudah dikubur di situ sekitar 300-400 an," ungkap Sumadi.

Selengkapnya baca halaman berikutnya

Dulunya, sambung Sumadi, makam tersebut ditandai dengan berbagai nisan, naik batu, batu bata atau hanya gundukan tanah. Namun sekitar tiga bulan lalu dipugar.

"Makam dipugar baru sekitar tiga bulan yang lalu dengan swadaya masyarakat. Ya anak-anak warga sini yang berhasil di luar kota ikut memugar," terang Sumadi.

Karena yang dikuburkan semua bayi, kata Sumadi, makam tersebut sering dijuluki makam suci karena anak kecil masih suci dan belum berdosa. Ada satu keluarga besar yang memakamkan 12 bayi.

"Ada dari satu keluarga yang disini 12 bayi dimakamkan. Karena sudah banyak dan tidak diketahui nama dan keluarganya, di nisan baru dituliskan Fulan bin Fulan," imbuh Sumadi.

Medi (44) warga yang di timur makam mengatakan yang dikuburkan di makam itu bayi semua, sebagian besar lahir prematur. Karena makam para bayi disebut makam bayen.

"Di situ semua bayi trekan (lahir meninggal) yang dikuburkan. Namanya disebut makam bayen, sejak saya lahir makam itu sudah ada tapi baru beberapa bulan ini direhab,"katanya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/aku)


Hide Ads