Anies Bicara Perubahan Institusi Negara, Singgung Kepercayaan Publik

Anies Bicara Perubahan Institusi Negara, Singgung Kepercayaan Publik

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 04 Nov 2023 21:21 WIB
Anies Baswedan di Edutorium UM Solo, Sabtu (4/11/2023).
Anies Baswedan di Edutorium UM Solo, Sabtu (4/11/2023). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Solo -

Bakal calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan berbicara mengenai perubahan. Perubahan yang dimaksud Anies salah satunya mengenai mengembalikan kepercayaan kepada institusi-institusi negara.

Hal itu diungkapkan Anies saat Orasi Kebangsaan di Edutorium UMS, Solo. Menurutnya, institusi negara bekerja untuk publik.

"Salah satu aspek yang ingin kita kembalikan bicara tentang perubahan adalah mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi-institusi negara yang ada di Indonesia ini. Sehingga institusi negara itu bekerja untuk kepentingan publik," katanya, Sabtu (4/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta, mengatakan institusi negara bukan untuk kepentingan sekelompok hingga partai dan keluarga.

"Bukan untuk kepentingan sekelompok orang, bukan kepentingan satu dua partai apalagi kepentingan keluarganya sendiri, ini yang harus dikembalikan," ungkapnya disambut riuh relawan.

ADVERTISEMENT

"Dan kalau kita bisa mengembalikan itu semua maka kepercayaan publik akan bisa dikembalikan di republik ini," lanjutnya.

Anies kembali menyampaikan, pilar dari demokrasi adalah kepercayaan. Sedangkan non-demokrasi itu pilarnya rasa takut.

"Karena itu saya sampaikan demokrasi pilarnya adalah kepercayaan, kalau non-demokrasi pilarnya rasa takut. Merasa takut dan rasa takut ini yang tidak boleh dibiarkan tumbuh berkembang," ucapnya.

Ia memberikan contoh beberapa negara, termasuk di Indonesia. Menurutnya, Indonesia sempat mengalami rasa takut selama 30 tahun.

"Di Indonesia pernah ada, 30 tahun pakai rasa takut, tapi begitu rasa takut hilang rezim itu bertumbangan. Tidak ada rezim pakai rasa takut, yang bisa bertahan lama. Begitu rasa takut hilang, rezim bertumbangan, jadi kalau ada yang menebarkan rasa takut jangan biarkan rasa takut berkembang, hadapi karena itulah kelemahan yang paling utamanya," pungkasnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads