Dua warga Kecamatan Manisrenggo, Klaten mendatangi markas pemadam kebakaran Satpol-PP Pemkab Klaten. Mereka meminta tolong Damkar melepaskan cincin pada kaki burung merpati balap yang tak bisa dilepaskan.
"Ya tadi siang sekitar pukul 11.00 WIB sebelum Jumat, ada dua orang warga Pobayan, Manisrenggo datang ke Damkar. Mereka menanyakan apakah Damkar bisa melepaskan cincin pada kaki burung merpati balapnya," ungkap anggota regu I Damkar Satpol-PP Pemkab Klaten, Irwan Santosa kepada detikJateng, Jumat (3/11/2023) siang.
Cincin itu, jelas Irawan tidak bisa dilepaskan sehingga menyebabkan kaki burung merpati bengkak. Bahkan saat di markas Damkar, burung sudah tidak bisa berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kakinya bengkak dan tidak bisa berjalan. Kemudian kita sikapi dengan melakukan pertolongan pelepasan," lanjut Irwan.
Untuk bisa melepaskan cincin, kata Irawan, tim menggunakan mini gerinda. Gerinda digunakan untuk memotong cincin dan membelah logamnya.
"Kita gunakan gerinda mini untuk membelah cincin lalu kita copot sehingga tidak terus bengkak. Apalagi jenis burung merupakan merpati balap,'' sambung Irwan.
Harga burung merpati itu, terang Irwan cukup mahal karena dari pengakuan pemiliknya mencapai Rp 30 juta. Kasus cincin pada burung itu juga kasus pertama.
"Ini kasus pertama yang kita tangani. Sebelumnya belum pernah," imbuh Irwan.
Kabid Pemadaman Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sumino menjelaskan pelepasan cincin itu ditangani pukul 11. 05 sampai 11.15 WIB. Cincin di kaki kanan burung merpati.
"Cincin pada kaki kanan burung merpati bernama Ratu. Dibawa pemilik langsung ke markas Damkar Klaten," ungkap Sumino kepada detikJateng.
(apu/ahr)