Sebanyak 900 truk dari seluruh Indonesia menggelar jambore nasional (Jamnas) satu dekade Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di Kudus. Ratusan truk bermodifikasi adu ganteng di lapangan Desa Kandangmas Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Ratusan pecinta truk itu dari komunitas Canter Mania Indonesia Community. Acara temu kangen itu bertajuk 'sareng-sareng ngaji karo ngumpul neng Kota Kretek' di gelar di Lapangan Desa Kandangmas, Kudus, Minggu (29/10/2023).
Ratusan truk terparkir di lapangan. Truk itu didandani dengan berbagai asesoris. Mulai dari bagian kemudi hingga bagian bak truk yang dicat dan dilukis berbagai gambar-gambar yang menarik. Tak sedikit warga sekitar berdatangan untuk berfoto di depan truk yang telah dimodifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu peserta adalah Agus Simen Putra Tegar asal Jogja. Agus membawa truknya yang berwarna hitam. Dia memodifikasi dari bagian kemudi. Lalu bagian bak samping dan kanan terdapat lukisan. Agus memilih tema tentang daerah asalnya Yogyakarta.
"Ini modifkasi termasuk ekstrem, ini konsepnya Jogja sekali, kating-kating tema tentang Jogja," jelas Agus kepada detikJateng ditemui di lokasi, Minggu (29/10/2023).
![]() |
Agus mengaku senang memodifikasi truk sejak tahun 2018 lalu. Awalnya dari kesenangannya dengan truk, akhirnya memdofikasi truknya tersebut. Agus pun harus mengeluarkan biaya hingga ratusan juga untuk memodifikasi truk.
"Kalau untuk modifikasi mulai armada mulai tahun 2018, awalnya memang pecinta armada truk juga. Biaya ya lumayan, sampai ratusan juta," ungkapnya.
Selain truk milik Agus ada juga truk yang baknya terdapat gambar menarik. Seperti wajah Gus Miftah, Ridwan Kamil, bajak laut, hingga sosok wanita cantik.
![]() |
Ketua Pusat Canter Mania Indonesia Community, Jaka Kristiawan, mengatakan peserta parade truk ada sebanyak 900 kendaraan. Mereka datang dari seluruh wilayah di Indonesia. Acara tersebut digelar sejak kemarin, Sabtu (28/10). Tujuannya untuk merekatkan kembali persaudaraan sesama pecinta truk.
"Temannya sareng-sareng ngaji karo ngumpul bareng di Kota Kretek. Kegiatan banyak dari hari Jumat sudah ada kegiatan sampai hari ini, ada ziarah, ada pengajian, ada sesi parade dan kampanye," jelas Jaka ditemui di lokasi.
"Tujuan untuk merekatkan kembali tali persaudaraan, untuk temu kangen," dia melanjutkan.
![]() |
Jaka mengatakan komunitas CMIC lahir dari pecinta truk yang hobi foto. Lama kelamaan dari hal itu berkumpul para pecinta truk. Sehingga terbentuk Canter Manis Indonesia Community (CMIC).
"CMIC sejarahnya kita hanya hobi foto, lama kelamaan menjadi rasa persaudaraan, akhirnya menjadi wadah untuk bermanfaat bagi orang," jelasnya.
Jaka menambahkan bagi 25 truk modifikasi ekstrem mendapatkan apresiasi dari pihak sponsor. "Kita dari sponsor memberikan apresiasi terhadap peserta yang modifnya bagus, tadi ada sekitar 25 truk," pungkas Jaka.
(sip/sip)